Berita Bisnis

Premium ‘Menghilang’ di SPBU, DPRA Sesalkan Kebijakan Pertamina Cabut BBM Subsidi Tanpa Sosialisasi

Penulis: Mawaddatul Husna
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan SPBU yang kosong saat stok premium di SPBU tersebut kosong, beberapa waktu lalu. Saat ini, BBM bersubsidi tersebut tidak lagi diperjualbelikan oleh Pertamina, digantikan dengan Pertalite.

"Jangan sampai rakyat marah, karena kandungan alamnya berupa minyak diekplorasi tapi tidak ada ketersediaan minyak Premium di daerah ini," sergah Asrizal.

Informasi lain juga diperoleh Serambinews.com dari pihak SPBU di kawasan Lamsayuen, Aceh Besar menyampaikan bahwa, sekitar 1,5 bulan ini, Premium sudah tidak disalurkan lagi oleh Pertamina.

“Sekarang yang dijual Pertalite, sedangkan khusus Premium sudah stop sementara, memang sudah tidak ada penjualan lagi, enggak ada minyak gimana mau jualan,” sebut petugas SPBU yang tidak ingin ditulis namanya itu.

Ia juga mengaku pemberhentian penyaluran Premium ini juga sebelumnya tidak ada pemberitahuan yang disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis.

Baca juga: Bukan Hanya Premium, Kini Pertalite juga Kerap Kosong di Banda Aceh & Aceh Besar, Ini Kata Pertamina

Menanggapi hal ini, Sales Area Manager Pertamina Aceh, Sonny Indro Prabowo yang dikonfirmasi secara terpisah menyampaikan, pihaknya melaksanakan ‘Program Langit Biru’ untuk memperkenalkan bahan bakar yang lebih baik untuk emisi yang lebih ramah lingkungan.

Diterangkan dia, salah satu dasarnya adalah Peraturan KLHK Nomor 20/2017 yang menyarankan RON minimum BBM yang diedarkan adalah RON 91.

Saat ini, sebutnya, tinggal tujuh negara yang masih menyalurkan BBM RON <90 (setara dengan Premium), yaitu Ukraina, Uzbekistan, Bangladesh, Mongolia, Kolombia, Mesir, dan Indonesia.

Ia menjelaskan, dari sisi tuntutan mesin kendaraan juga sudah mayoritas meminta penggunaan bahan bakar dengan RON>91.

Karena pada mesin-mesin saat ini dengan CC yang sama, sudah dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dan efisien. Sebagai timbal baliknya memerlukan bahan bakar yang lebih berkualitas.

“Iya benar, secara nasional sudah banyak provinsi-provinsi selain Aceh yang sudah teralihkan ke produk Pertalite,” kata Sonny ketika ditanya apakah ini perlahan-lahan Premium sudah tidak disalurkan lagi.

Baca juga: Peralihan BBM Premium ke Pertalite Lancar di Aceh, Pertamina Maksimalkan Penjualan Pertmax

Ia menambahkan, sebenarnya dengan bahan bakar yanag lebih baik, memberikan efisiensi yang lebih baik.

Jadi dengan uang Rp 50.000 misalnya bisa didapatkan 7,5 liter Premium, sementara Pertalite hanya 6,5 liter, namun jarak tempuh yang bisa diraih bisa sama atau lebih jauh Pertalite.

“Ditambah lagi karena lebih sedikit BBM yang dibakar, maka emisi juga menjadi lebih sedikit,” klaimnya.(*)

Berita Terkini