Sementara di petani berada dalam kisaran Rp 2580 sampai Rp 2.800 per kilo.
Baca juga: Siapkan Roadmap Hilirisasi Produk Kelapa Sawit, Indonesia Bertekad Jadi Penentu Harga CPO Global
Perbedaan harga di pabrik dan petani dipengaruhi kualitas, kuantitas, dan jarak ke pabrik.
Kabupaten Aceh Singkil, merupakan penghasil kelapa sawit.
Komoditas itu telah menjadi andalan masyarakat sejak puluhan tahun.
Tak mengherankan jika harga sawit tinggi, maka perekonomian masyarakat bergairah.
Sebaliknya jika sawit harganya turun, menyebabkan ekonomi lesu.
Memang sejauh ini, harga pupuk melonjak seiring tingginya harga sawit.
Akan tetapi tidak terlalu berpengaruh, sebab periode pemupukan umunya dilakukan empat bulan sekali, bahkan ada yang enam bulan sekali.
Luas areal sawit petani yang sedang berproduksi, diketahui mencapai 30 ribu hektar.
Hal itu didukung dengan keberadaan delapan pabrik kelapa sawit perusahaan.(*)
Baca juga: YARA Laporkan Dua Perusahaan Kelapa Sawit di Aceh Singkil Ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha