“Umumnya tanggul yang ada di pesisir itu sudah berusia 20 tahun, dan mirisnya tidak ada perawatan. Ini yang membuat mudah jebol,” kata Mursil.
Dia menjelaskan sebelumnya di Kecamatan Bendahara sudah dibangun sheet pile atau tanggul secara permanen pada 2019.
Namun dengan anggaran yang mencapai Rp 1,9 miliar, tanggul tersebut tidak bertahan lama dan saat ini sebagian besar sudah roboh diterjang banjir.
Saat ini kondisi tanggul beton tersebut patah menjadi beberapa bagian dan sebagian besar patahannya sudah tenggelam dengan air sungai.
Kerusakan ini sendiri sudah pernah ditinjau Forkopimda Aceh, di antaranya Gubernur, Kapolda, Pangdam dan Kajati Aceh yang datang secara bersama ke lokasi tanggul. (*)
Baca juga: Kapolda Aceh Tinjau Pengungsi Korban Banjir di Aceh Utara Juga Serahkan Bantuan