Warga terpaksa menggunakan rakit kayu untuk bisa menyeberang.
Pengungsi Bertambah
Banjir yang terjadi di Aceh Utara terus meluas.
Hingga Selasa (4/1/2022) sudah 113 desa yang terendam banjir, meningkat dari sehari sebelumnya yang sebanyak 108 desa.
Desa-desa itu tersebar di 14 dari 27 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.
Meski demikian, ketinggian air mulai berkurang.
Seiring dengan kian meluasnya banjir, jumlah warga yang mengungsi juga ikut bertambah.
Dari 6.633 Kepala Keluarga (KK) atau 24.332 jiwa bertambah menjadi 9.766 Kepala Keluarga atau 32.854 KK.
Warga mengungsi ke tempat umum seperti meunasah, balai pengajian, dan masjid serta rumah panggung.
Sedangkan jumlah dapur umum mencapai 85 titik.
Data-data itu diperoleh Serambi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara.
Baca juga: Danrem 011/Lilawangsa Tinjau Banjir dan Beri Bantuan ke Posko Pengungsian di Aceh Timur
Baca juga: Youtuber Aceh Bagikan 2 Ton Beras untuk Korban Banjir di Aceh Timur
“Selain merendam seribuan rumah warga, banjir juga merendam ratusan hektare sawah dan juga pertanian lainnya,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPBD Aceh Utara, Murdani.
Kabag Humas Aceh Utara, Hamdani menyebutkan, sehari sebelumnya Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir selama 15 hari, mulai dari 2-16 Januari 2022.
Keputusan Nomor 360/1/2022 itu diteken H Muhammad Thaib pada 2 Januari 2022.
“BPBD meminta camat dan perangkat gampong setempat dapat melapor secara kontinu perkembangan dan meminta kepada tim BPBD yang bertugas terus memantau lokasi banjir,” ujar Kabag Humas.