Napas berbau buah adalah gejala lain yang kurang dikenal dari diabetes, atau lebih khusus lagi, ketoasidosis diabetikum.
SERAMBINEWS.COM - Berikut adalah beberapa gejala diabetes yang langka dan jarang terjadi, namun perlu diketahui untuk deteksi dini.
Diabetes merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Sebagaimana diketahui, penyakit ini terdiri atas dua tipe utama, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Keduanya merupakan penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh mengatur gula darah atau glukosa.
Kondisi ini berkaitan dengan insulin, yakni hormon yang dibuat di pankreas untuk mengatur jumlah glukosa dalam darah, dan mengubah gula dari karbohidrat menjadi energi.
Melansir Healthline, orang dengan diabetes tipe 1 akan mengalami kondisi dimana tubuhnya tidak bisa memproduksi insulin.
Sedangkan penderita diabetes tipe 2 tidak bisa merespon atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya.
Namun, keduanya sama-sama dapat menyebabkan gula menumpuk dalam aliran darah, sehingga kadar gula darah jadi meningkat.
Baca juga: Kenali Gejala Diabetes, Waspada Lebih Awal Agar tak Menyesal Kemudian
Baca juga: Ternyata, Penderita Diabetes Tidak Boleh Makan Buah Ini, Simak Ulasan Ahli
Meski sama-sama dipengaruhi oleh insulin, antara diabetes tipe 1 dan 2 sebenarnya memiliki penyebab yang berbeda.
Akan tetapi, memahami dan mengenali gejalanya jauh lebih penting dan menjadi kunci untuk menjaga tingkat gula darah yang sehat.
Gejala awal yang umumnya muncul pada penderita diabetes antara lain seperti sering mengalami buang air kecil, rasa haus meningkat, merasa lapar secara berlebihan, dan luka lama sembuh.
Tetapi gejala awal ini tidak sama terjadi pada semua orang.
Beberapa orang akan mengembangkan tanda-tanda kondisi tersebut, sementara sebagian lainnya bisa mengalami gejala langka.
Gejala tak biasa dari diabetes
Melansir dari Healthline, berikut ini ada 12 gejala tidak biasa yang mungkin mengindikasikan penyakit diabetes.
Baca juga: Kadar Gula Tinggi, Tak Hanya Diabetes namun juga Sederet Penyakit Mematikan, Ini Ulasannya
Baca juga: Penderita Diabetes Perlu Tau, Ini Pola Diet Yang Harus Diwaspadai, Bisa Meningkatkan Risiko Bahaya
1. Kulit leher lebih gelap
Salah satu tanda peringatan diabetes yang mungkin adalah munculnya bercak hitam di kulit, terutama di sekitar leher.
Bercak gelap ini bisa tersebar luas atau hanya terlihat di lipatan kulit.
Kulit di sekitar leher mungkin juga terasa seperti beludru atau lebih tebal.
Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans (AN) yang terkadang juga bisa ditemui di sekitar selangkangan dan ketiak.
Akan tetapi, kondisi ini umumnya terjadi pada diabetes tipe 2, dan mereka yang memiliki kulit lebih gelap.
Kondisi ini bisa terjadi ketika kadar insulin yang tinggi dalam aliran darah menyebabkan sel-sel kulit bereproduksi lebih cepat dari biasanya.
2. Infeksi berulang
Menderita diabetes juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang membuat penderitanya lebih rentan terhadap penyakit.
Akibatnya, mereka mungkin mengalami infeksi berulang seperti:
- infeksi vagina
- infeksi jamur
- infeksi kandung kemih
- infeksi kulit
Saat gula dalam darah terlalu banyak, sel darah putih mengalami kesulitan untuk mengalir melalui aliran darah.
Kondisi ini dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Baca juga: Kenali Gejala Prediabetes, Kondisi Kadar Gula Darah Lebih Tinggi dari Normal tapi Belum Dianggap DM
3. Perubahan penglihatan
Jika merasa ada perubahan dalam penglihatan, yang pertama sekali terlintas di pikiran mungkin adalah membuat janji temu dengan dokter mata.
Namun, perubahan penglihatan juga bisa menjadi tanda peringatan diabetes.
Gula darah tinggi dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk pada bagian mata.
Diabetes dapat mengubah tingkat cairan di mata, yang mengakibatkan pembengkakan, penglihatan kabur, atau kesulitan fokus pada objek.
4. Sakit kepala ringan
Beberapa orang sering menganggap jika mengalami pusing, pasti karena faktor kelelahan atau kelaparan.
Kondisi ini bisa saja benar dan tidak hanya karena gula darah rendah, tetapi bisa juga terjadi karena diabetes.
Gula darah tinggi juga bisa menyebabkan pusing.
Kadar glukosa yang tinggi dapat memicu sering buang air kecil, sehingga menyebabkan dehidrasi.
Rendahnya cairan dalam tubuh dapat memengaruhi seberapa baik fungsi otak, yang juga dapat memengaruhi konsentrasi dan daya ingat.
Baca juga: 10 Jenis Olahraga Terbaik yang Bisa Dicoba Penderita Diabetes, Bisa Bantu Kontrol Gula Darah
5. Disfungsi seksual
Disfungsi ereksi adalah gejala lain dari diabetes.
Kondisi ini biasanya memengaruhi pria penderita diabetes tipe 2, yang membuat mereka sulit untuk mencapai ereksi.
Masalah seksual terjadi ketika gula darah tinggi merusak saraf dan pembuluh darah yang membawa darah ke penis.
Disfungsi seksual juga dapat terjadi pada wanita, mengakibatkan gairah rendah dan lubrikasi yang buruk.
Namun, penelitian tentang masalah seksual terkait diabetes pada wanita kurang meyakinkan dibandingkan pria.
6. Iritabilitas
Sering merasa kesal atau mengalami perubahan suasana hati adalah tanda lain dari diabetes yang tidak terdiagnosis.
Ini karena diabetes yang tidak terkelola dapat memicu perubahan cepat gula darah.
Kadar gula darah dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang cepat, sehingga kadar di bawah atau di atas kisaran normal dapat memengaruhi perasaan penderitanya.
Kabar baiknya adalah mudah tersinggung dan perubahan suasana hati lainnya bersifat sementara, kemudian emosi kembali normal karena kadar gula darah menjadi lebih stabil.
7. Penurunan berat badan
Saat tubuh tidak memproduksi atau tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, sel-sel di dalamnya tidak mendapatkan cukup glukosa untuk diubah menjadi energi.
Akibatnya, tubuh mulai membakar lemak dan massa otot untuk energi.
Hal ini yang menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
8. Gatal
Diabetes yang tidak terdiagnosis dan peningkatan gula darah juga dapat merusak serabut saraf di seluruh tubuh.
Kerusakan ini dapat terjadi di mana saja, tetapi biasanya memengaruhi saraf di tangan dan kaki dan bisa menyebabkan rasa gatal.
Selain itu, kerusakan pembuluh darah akibat peningkatan gula darah dapat menurunkan sirkulasi di anggota tubuh.
Hal ini dapat membuat kulit menjadi kering dan menyebabkan gatal-gatal dan mengelupas.
9. Nafas berbau buah
Nafas berbau buah adalah gejala lain yang kurang dikenal dari diabetes, atau lebih khusus lagi, ketoasidosis diabetikum .
Sekali lagi, saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk membentuk energi, maka sel lemaklah yang akan dipecah untuk dijadikan sebagai energi.
Proses ini akan menghasilkan asam yang disebut keton .
Keton berlebih dalam aliran darah biasanya keluar dari tubuh melalui urin.
Meski begitu, saat tubuh mulai mengurai lemak untuk dijadikan energi, efeknya adalah nafas berbau buah atau nafas yang berbau seperti aseton, atau cat kuku.
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang parah.
Jika yakin mengalami kondisi ini, segera cari pertolongan medis.
10. Nyeri di anggota tubuh
Ketika kadar gula tinggi menyebabkan kerusakan saraf - neuropati diabetes - tubuh dapat mengalami komplikasi seperti nyeri atau kram.
Nyeri ini dapat terjadi di tungkai atau kaki.
Mungkin juga anggota tubuh akan mengalami rasa kesemutan, sensasi terbakar atau mati rasa.
11. Mulut kering
Siapapun bisa mengalami kondisi mulut yang kering.
Tapi kondisi ini cenderung mempengaruhi penderita diabetes karena gula darah tinggi menurunkan aliran air liur.
Air liur yang terlalu sedikit di mulut merupakan tanda kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Anehnya, mulut kering bisa berlanjut bahkan setelah didiagnosis diabetes.
Mulut kering adalah efek samping dari beberapa obat yang digunakan untuk mengobati diabetes.
12. Mual
Mual dan muntah adalah gejala lain yang juga bisa mengindikasikan diabetes, yang bisa terjadi akibat neuropati.
Kerusakan saraf dapat mencegah tubuh memindahkan makanan dengan benar dari perut ke usus.
Gangguan proses ini dapat menyebabkan makanan kembali ke perut, yang terkadang mengakibatkan gejala muntah.
Meskipun tidak ada obatnya, penyakit ini dapat dikelola dengan rencana perawatan.
Pemantauan yang cermat dapat membuat kadar gula darah kembali normal dan mencegah perkembangan komplikasi serius.
Jika merasa kondisi tubuh akhir-akhir ini tidak seperti biasanya, atau muncul gejala-gejala diabetes, segeralah temui dokter untuk mendapatkan diagnosisnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)