Berita Lhokseumawe

31 Rohingya Kabur dalam Sehari dengan Membobol Pagar di Belakang Kamp, Kasus Keenam Sepanjang 2022

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perempuan Rohingya di kamp penampungan sementara Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang, Kota Lhokseumawe, Selasa (8/2/2022)

Pada bagian lain, Juru Bicara Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Lhokseumawe, Marzuki, mengaku telah mendatangi kamp penampungan sementara para imigran Rohingya di Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang, Kota Lhokseumawe.

Ia berkunjung ke BLK pada Kamis (10/2/2022) sore, untuk melihat langsung kondisi pagar yang dirusak para imigran, serta meminta pihak UNHCR dan IOM agar memberikan pemahaman kepada pengungsi yang masih tersisa.

“Pemerintah berniat baik menampung mereka karena rasa kemanusiaan.

Baca juga: Mencegah Aksi Rohingya Kabur, Kawasan BLK Lhokseumawe Dipasang CCTV

Jadi kalau sudah ditampung seperti ini jangan melarikan diri, apalagi fasilitas pelayanan sangat memadai,” kata Marzuki.

Dia juga menyampaikan, dengan telah berulang kalinya para imigran tersebut kabur, maka pengamanan di BLK Kandang akan semakin diperketat.

Di antaranya dengan memasang kamera CCTV di empat titik, dan menambah beberapa unit lamput sorot.

"Beberapa waktu lalu kita juga telah meminta pihak IOM bisa membangun pos monyet di belakang BLK untuk mempermudah pemantauan," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemerintah sebelumnya memang tidak berniat menampung para pengungsi Rohingya ini.

Namun karena tekanan dari berbagai pihak, Pemerintah akhirnya memutuskan menarik kapal para imigran dari tengah laut.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, sebagaimana diberitakan CNN Indonesia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya hanya bersifat sementara, karena Indonesia bukan negara yang turut meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951.

"Indonesia itu sebenarnya tak ikut sebagai pihak yang menandatangani atau meratifikasi penampungan pengungsi.

Karena PBB sudah bentuk UNHCR itu ya untuk mengatur itu," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (30/12/2021).

Ia mengatakan, keputusan pemerintah untuk menampung pengungsi Rohingya itu didasarkan pada kemanusiaan.

Menurutnya, kondisi para pengungsi itu memprihatinkan.

"Kita punya rasa kemanusiaan juga.

Halaman
1234

Berita Terkini