Kuburan Massal

Fasilitas di Kuburan Massal Korban Tsunami Ulee Lheue Memprihatinkan

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuburan Massal Ulee Lheue yang terletak di Jalan Jl Sultan Iskandar Muda menjadi salah satu saksi dahsyatnya tsunami yang meluluhlantakkan Aceh 17 tahun silam.

Laporan Bagus Setiawan I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kuburan Massal Ulee Lheue yang terletak di Jalan Jl Sultan Iskandar Muda menjadi salah satu saksi dahsyatnya tsunami yang meluluhlantakkan Aceh 17 tahun silam.

Pada peristiwa tersebut merenggut ratusan ribu nyawa menjadi korban dan sebagian besar dimakamkan di tempat ini.

Kuburan massal ini bisa diakses menggunakan kendaraan umum Trans Kutaraja jurusan Ulee Lheue-Kota Banda Acah dan sebaliknya.

AS Kembali Berkomitmen Lindungi Arab Saudi dari Serangan Houthi

Dari halte bus, lokasi pemakaman dapat langsung ditandai dengan adanya tulisan dalam bahasa Arab dan Aceh pada gerbangnya.

Tulisan tersebut dikutip dari salah satu surat dalam Alquran, yaitu surat Al-Anbiya ayat 35 berbunyi, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”

Warga berziarah di kuburan massal Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh pada peringatan 15 tahun tsunami, Kamis (26/12/2019). SERAMBI/M ANSHAR (SERAMBI/M ANSHAR)

Dibandingkan dengan tempat pemakaman umum, kompleks makam ini tidak memiliki nisan karena banyaknya korban yang tidak dikenali saat dikubur dulu.

Namun terdapat tanda untuk membedakan makam anak-anak dan dewasa.

Di lokasi yang sama juga terdapat sisa bangunan bekas RSUD Meuraxa yang rusak parah karena hantaman gelombang laut.

Pengusaha Super Market di Banda Aceh dan Aceh Besar Bentuk Pengurus Aprindo Aceh

Rumah sakit tersebut kini telah dipindahkan ke daerah Mibo, Jl Soekarno Hatta, Kota Banda Aceh.

Namun seiring berjalannya waktu fasilitas di kuburan ini pun mulai memprihatinkan. Misal toilet umum yang kondisinya rusak parah dan tidak dapat digunakan lagi.

Begitu juga dengan tempat sampah yang tidak lagi berfungsi sehingga banyak sampah bersekaran di sekitar makam.

Ada pula balai pengunjung yang biasanya digunakan untuk shalat kini tidak bisa digunakan karena kotor dan dipenuhi daun-daun kering.(*)

Berita Terkini