“Ini binaan TP PKK kita, bisa dibilang ini yang pertama di Aceh,” lanjut Mursil.
Selain itu, Mursil juga mengungkap pihaknya telah berani menggagas budidaya beras organik yang saat ini penjualannya sudah mencapai Medan serta kain tenun songket khas daerah.
Baca juga: Produk UMKM Aceh Raih Penghargaan dari Presiden, Saatnya Kita Gunakan Produk Lokal
Baca juga: Dukung Pengembangan Produk Lokal, Nahrawi Noerdin Owner DEnergy Tampung Semua Produk SMK di Aceh
“Untuk pembangunan fisik juga telah kita siapkan, jadi melalui ZIS kita membantu membangun rumah layak huni bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
Apresiasi Pemkab
Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Gunawan mengakui status daerah termiskin di Sumatera menjadi tantangan tersendiri bagi semua pihak.
Dia pun sangat mengapresiasi langkah Pemkab Aceh Tamiang yang mulai fokus mengembangkan UMKM.
Secara khusus Gunawan tertarik dengan pengembangan tenun songket karena merupakan salah satu produk yang memiliki potensi besar.
“Tenun songket sudah memiliki ciri khas tersendiri bagi penggemarnya sehingga memiliki nilai jual yang baik dan juga target pasar yang sudah terbentuk,” kata Gunawan.
Berbicara mengenai Covid-19, dirinya mengatakan pandemi telah mengajarkan aktivitas dan penyesuaian baru seperti berkembangnya digitalisasi di masyarakat, contohnya seperti WakDe.
"Tentunya digitalisasi ini sangat membantu dan memudahkan, seperti saat ini adanya "QRIS" tentunya memberikan keuntungan kepada masyarakat dan bagi Pemda dapat lebih cepat pelayanan kepada masyarakat,"kata Gunawan. (mad)
Baca juga: Pemkab Gagas Strategi Peningkatan Produk Lokal UMKM di Nagan Raya
Baca juga: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Aceh Hadirkan Pojok Kreatif di Cafe, Promosikan Produk Lokal