Sementara itu, kenaikan harga pangan, terutama didorong oleh minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, dan ikan segar,” tutur Febrio dalam keterangan resminya, Senin (9/5/2022).
Dikatakan, hampir seluruh harga bahan makanan meningkat seiring dengan naiknya permintaan bahan makanan.
Sementara itu, pada komponen harga yang diatur masih tingginya harga minyak telah mendorong naiknya harga energi nonsubsidi, seperti elpiji 12 kg dan juga Pertamax.
Hal lain, saat adanya mudik lebaran, mobilitas masyarakat meningkat setelah dua tahun terakhir pemerintah melarang mudik dan memberlakukan pengetatan mobilitas, sehingga akhirnya mendorong kenaikan tarif angkutan udara dan antarkota.
“Meskipun demikian, peningkatan laju inflasi ini masih terjaga di dalam rentang sasaran inflasi nasional yaitu 2-4 persen dan sejalan dengan outlook Kementerian Keuangan,” jelas Febrio.
Lebih lanjut, menurut Febrio, risiko pandemi dan peningkatan gejolak perekonomian global perlu terus diwaspadai dan diantisipasi.
Masa liburan lebaran 2022 menjadi tolok ukur dalam memperhitungkan kesiapan Indonesia dalam bertransisi menuju endemi. (kompas.com/kontan.co.id)
Baca juga: Sinyal Optimisme Pemulihan Ekonomi, Inflasi dan PMI Manufaktur di Awal Tahun Berikan Prospek Positif
Baca juga: Lagi, Ikan Tongkol Sumbang Inflasi