Jurnalisme Warga

Impian Gampong Syariah di Aceh

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ABDUL RANI, S.Sos.I, M.A,  Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Keagamaan Dinas Syariat Islam Aceh, melaporkan dari Banda Aceh

Di bidang pelayanan publik, masyarakat gampong bersyariah akan terbiasa dengan budaya melayani dengan istilah “peumulia jamee” (memuliakan tamu).

Siapa pun yang datang ke gampong bersyariah akan mendapatkan pelayanan prima dari perangkat gampong, pemuda, hingga masyarakat umum.

Gampong bersyariah akan lebih berkesan bagi pengunjung dan masyarakat luas, bahkan akan menjadi ikon tertentu sehingga para turis mancanegara akan hadir untuk melihat dan merasakan selama berada di gampong bersyariah tersebut, mulai dari pelayanan, makanan dan minuman, jam malam, hingga transaksi syariah di pasar setempat.

Di bidang kuliner, makanan yang disuguhkan di gampong bersyariah tentulah yang berlabel halalan thayyiban dan terhindar dari makanan dan minuman yang tidak suci dan mengandung najis.

Di setiap dinding dan pintu rumah makan tertulis pula pesan-pesan agama tentang adab makan dan minum sesuai syariat Islam.

Sejalan dengan itu, tempat usaha, rumah makan, dapur, dan kamar mandinya juga bisa menjadi contoh bagi pengusaha luar Aceh dan berkesan bagi tamu yang menikmati makanan khas Aceh.

Di bidang agrowisata, gampong bersyariah akan menjadi lokasi wisata yang islami dengan mengedepankan pelaksanaan syariat Islam, menyediakan sarana ibadah lengkap seperti musala, kamar ganti pakaian yang terpisah, menu makanan dan minuman terbebas dari formalin dan penyedap buatan, lokasinya bersih dan rapi.

Ada pula pengajian bulanan bagi karyawan.

Selain itu, hasil dari keuntungan agrowisata yang sudah mencapai nisab, zakatnya dibayarkan ke baitul mal gampong di lokasi wisata dimaksud sehingga para fakir dan orang miskin di gampong bersyariah terbantu dan terberdayakan.

Di bidang pengendalian pergaulan, perangkat gampong bersyariah akan membatasi pergaulan warganya, terutama di malam hari, terlebih bagi muda-mudi, pelajar hingga mahasiswa, sehingga para pelajar dapat belajar dengan tenang pada jam-jam belajar, baik di rumah mapun di meunasah/musala.

Para orang tua wali dapat mengontrol semua media televisi dan media lainnya di rumah warga pada jam-jam belajar sehingga pembelajaran bagi pelajar di gampong syariah akan lebih baik.

Di pintu-pintu rumah warga akan tertulis besan-pesan moral yang menggambarkan tentang etika dalam bertamu.

Berikutnya, bidang pelayanan pemerintah gampong yang islami.

Pemerintahan gampong akan berupaya keras memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Warga tidak akan dilayani bila tidak mengenakan pakaian yang sopan dan tidak menutupi aurat.

Halaman
123

Berita Terkini