KUALASIMPANG - Pemerintah Kampung Blangkandis, Aceh Tamiang mengumpulkan peternak sapi sebagai antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Para peternak sapi ini dikumpulkan untuk mendengarkan langsung penjelasan dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang tentang wabah PMK yang menyerang ternak kaki empat.
Datok Penghulu Kampung Blangkandis, Rusli mengatakan, dari pendataan diketahui di desanya terdapat 656 ekor sapi yang dimiliki 117 orang.
Seluruh peternak itu pun, disebutnya, hadir dalam sosialisasi yang dilangsungkan pada Selasa (17/5/2022).
“Semuanya datang, kita undang untuk mendengarkan langsung penjelasan dari Distanbunak,” kata Rusli kepada Serambi, Rabu (18/5/2022).
Rusli mengatakan, sosialisasi yang juga melibatkan dokter hewan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini atas inisiatifnya.
Ia mengaku khawatir bila wabah PMK yang telah menyebar di 10 kecamatan Aceh Tamiang menjangkiti sapi di Blangkandis.
Baca juga: PMK Meluas di Aceh Besar, 174 Sapi di 9 Kecamatan Terinfeksi Virus Mulut Kuku
Baca juga: Ratusan Sapi di Aceh Timur Terjangkit Cacar
“Kebetulan di desa kami banyak peternak sapi, saya terus berpikir bagaimana caranya biar ternak mereka aman, makanya saya kumpulkan saja semuanya,” kata dia.
Dalam kegiatan ini tim Distanbunak Aceh Tamiang sempat mengecek kondisi sapi dan memberi vitamin terhadap sapi yang terindikasi terjangkit PMK.
“Alhamdulillah dari 656 ekor sapi di sini, semuanya dinyatakan bebas PMK.
Ada yang sakit, tapi bukan PMK,” ungkap Rusli.
Secara umum kawasan Blangkandis belum aman dari wabah PMK.
Kampung ini berada di Kecamatan Bandarpusaka dan dari data Distanbunak Aceh Tamiang daerah ini terdapat 35 ekor sapi terjangkit PMK.
“Bandarpusaka masih ada 35 sapi yang sakit, tapi dibanding sebelumnya jumlah ini sudah turun, sebelumnya ada 48 ekor yang sakit,” katanya.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus, dikutip dari Portal Kabupaten Bogor.
Penyebab PMK yaitu Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
Masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit).
Adapun jenis hewan yang rentan tertular yaitu sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba, dan babi.
Adapun cara penularan PMK yakni kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan penderita (droplet, leleran hidung, serpihan kulit).
Lalu, Vektor hidup (terbawa manusia, dll).
Bukan vektor hidup (terbawa mobil angkutan, peralatan, alas kandang dll), dan terakhir tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).
Penyakit Mulut dan Kuku (PKM) yang menjangkit ternak kaki empat mulai menyerang kerbau di Aceh Tamiang.
Berdasarkan data yang dirilis Humas Setdakab Aceh Tamiang, terdapat tiga ekor kerbau yang mati pada Senin (16/5/2022) kemarin.
Ketiga kasus kematian ini seluruhnya terjadi di Kecamatan Kejuruanmuda.
Secara keseluruhan kasus PMK di Aceh Tamiang mengalami lonjakan drastis.
Terhitung hingga Selasa (17/5/2022) malam, kasus ini telah menyerang 4.702 ekor sapi.
Lonjakan kasus ini diklaim diimbangi dengan angka kesembuhan yang juga bertambah.
Sejauh ini sudah 1.109 ekor sapi yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah sapi sakit tersisa 3.593.
Sementara kasus kematian masih 13 ekor. (mad/tribunnews.com)
Baca juga: Satu Ekor Sapi di Tripe Jaya Galus Diduga Terinfeksi PMK, Satgas Langsung Lakukan Isolasi
Baca juga: 88 Ekor Sapi Terindikasi PMK, Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Sosialisasi Penutupan Pasar Hewan