SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Kelompok Negara Islam (ISIS) memanfaatkan terjangan badai sipil untuk menyerang sekelompok masyarakat di Provinsi Kirkuk dan Diyala, Irak.
Serangan itu menewaskan 12 warga sipil dan melukai enam lainnya dalam dua serangan terpisah di Irak.
Terjangan badai pasir secara tajam mengurangi jarak pandang di seluruh negeri, kata pejabat keamanan Irak, Selasa (24/5/2022).
Serangan itu terjadi pada Senin (23/5/2022) malam di Provinsi Kirkuk dan Diyala, di mana para petani mendapat serangan saat sedang panen tanaman.
Dilansir AP, media keamanan Irak mengatakan enam warga sipil tewas dalam serangan di Desa Sami Asi, selatan kota Kirkuk.
Jaringan berita Kurdi Rudaw mengatakan setelah pembunuhan itu, polisi federal Irak yang tiba di tempat kejadian disergap dan tiga polisi tewas.
Baca juga: Militer Turki Serang Gerilyawan Kurdi di Irak Lewat Darat dan Udara, Sasaran Utama PKK
Sebelumnya, ISIS melancarkan serangan di Kota Gulala, Diyala, menewaskan enam warga sipil, kata dua pejabat keamanan Irak.
Kelompok ekstremis Sunni mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kirkuk.
ISIS mengklaim serangan itu menewaskan lima orang Syiah di ladang pertanian di daerah al-Rashad di Kirkuk dan membakar lima kendaraan.
Dikatakan, para pejuangnya bentrok dengan unit pendukung dari polisi federal dan menghancurkan salah satu kendaraan mereka.
ISIS menyerbu sebagian besar Irak dan Suriah pada tahun 2014 dan mendeklarasikan kekhalifahan Islam.
Kelompok itu dikalahkan secara teritorial pada tahun 2017 setelah perang selama bertahun-tahun yang dipelopori oleh pasukan lokal dan koalisi internasional yang dipimpin AS.
Tapi ISIS terus melakukan serangan tabrak lari melalui sel-sel tidur di kedua negara bertetangga, Irak dan Suriah.(*)
Baca juga: Serangan Rudal Israel di Suriah dan Iran di Irak Mulai Mengusik Pasukan AS di Timur Tengah