Berita Pidie

Dikunjungi Ketua DPRK Pidie, Orangtua Gadis yang Dijual Sepupunya Berderai Air Mata, Berharap Pulang

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atika Abdurrahman (69) - dua kiri - tak bisa menyembunyikan kesedihannya saat menceritakan kronologis putrinya yang menjadi korban perdagangan manusia (Human Trafficking) kepada Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail - tengah-.

Selama di Malaysia, WD bekerja di Melaka, sebuah kota yang terletak 150 kilometer dari Ibukota Kuala Lumpur.

Selama bekerja di sana, korban mendapat penyiksaan oleh majikannya selama 10 tahun.

Kepada Ketua SUBA Tgk Bukhari, korban mengaku hanya bekerja pada majikan tersebut.

Korban mengaku selama bekerja di Melaka, dirinya ditampar dan dipukuli oleh majikan hingga hidungnya mengeluarkan darah.

Tak hanya itu, ia harus kehilangan sejumlah giginya akibat dipukul dengan sepatu.

Baca juga: Kisah Tragis Herawati, TKW Aceh yang Disekap dan Dipukul oleh Majikan: Gigi Copot, Kepala Lebam

“Di Melaka ada (dipukul), dengan sepatu ke muka sampai-sampai berdarah. Setiap hari,” pengakuan korban kepada Tgk Bukhari.

Bahkan kakinya juga terdapat banyak bekas luka akibat kekerasan yang dilakukan sang majikan.

Tgk Bukhari mengatakan, korban kemudian lari dari tempatnya bekerja yang dibantu oleh supir taksi.

WD kemudian diserahkan kepada warga Malaysia keturunan India yang berada di Kuala Lumpur.

WD berusia 34 tahun (dua kiri) adalah korban perdagangan manusia yang diduga dilakukan oleh kakak sepupunya sendiri, ketika ditemui oleh Ketua SUBA, Tgk Bukahir Ibarim (dua kanan) dan relawan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia (FOR SERAMBINEWS.COM)

Di sana, korban di rawat dan dijaga selama setahun sembari mencari komunitas relawan masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.

“Yang menjaga dia dijaga sebaik mungkin, sambil mencari orang Aceh di sana untuk dibawa pulang ke kampung,” kata Tgk Bukhari.

Namun, baru Minggu (29/5/2022) warga keturunan India itu dapat bertemu dengan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.

Korban bahkan sudah dianggap meninggal oleh keluarganya karena selama 11 tahun tidak ada kabar sama sekali.

Kendati demikian, Tgk Bukhari mengatakan saat ini korban sudah terhubung dengan keluarganya yang berada di Kabupaten Pidie.

Saat ditanya apakah WD dapat segera pulang ke kampung untuk bertemu keluarganya, Tgk Bukhari belum bisa memastikan hal tersebut.

Halaman
1234

Berita Terkini