Kupi Beungoh

Sofyan Jalil: Antara “Jok Lam Uteun” dan “Kunci Inggreh”

Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Sofyan Jalil dan Ahmad Humam Hamid.

Pada masa Presiden Jokowi, Sofyan pernah menjabat sebagai Menko Bidang Perekonomian (2014-2015), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas (2015-2016), dan Menteri ATR-BPN (2016 2022).

Semua adalah sebuah prestasi yang tidak biasa, baik karena lamanya jam terbang, maupun beragamnya kementerian yang dipercayakan.

Tidak berlebihan untuk disebutkan, hampir tidak ditemui pada seorang anggota kabinet manapun dalam sejarah pemerintahan dan politk nasional pasca reformasi yang karirnya seperti Sofyan Jalil.

Ketika orang berkomentar tentang jabatan Sofyan Jalil yang sangat beragam, maka jawaban ringkas adalah bahwa ia mempunyai kepribadian unik dengan kapasitas “multi talenta” yang ia miliki.

Ia juga mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap banyak disiplin ilmu.

Secara pendidikan ia belajar banyak bidang, hukum, kebijakan publik, hukum diplomasi dengan perhatian khusus pada ekonomi internasional, hukum keuangan, dan permodalan internasional.

Ia memperoleh keahlian itu dari Fakultas Hukum Unversitas Indonesia.

Sofyan melanjutkan pendidikan pascasarjananya di salah satu universitas papan atas AS, yaitu Universitas Tufts di Boston Massachuset, AS.

Di kampus itulah Sofyan dengan sangat aktif mengikuti pendidikan yang menjadikannya mempunyau berbagai keahlian.

Baca juga: Sofyan Jalil Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah, Terapkan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)

Baca juga: Sofyan Jalil Dukung Hibah Lahan 50 Ha untuk Unsam

Si Kunci Inggreh

Wapres Yusuf Kalla adalah orang yang paling membanggakan sosok Sofyan Jalil.

Ia menyebut banyak pujian kepada Sofyan.

Satu istilah yang dilekatkan kepada Sofyan oleh  Kalla adalah Sofyan itu ibaratnya kunci inggris atau dalam bahasa Aceh disebut kunci inggreh.

Berikan apapun jabatan kepada dia, dan Sofyan akan menyelesaikannya dengan baik.

Pada kesempatan lain, Kalla bahkan berani bertaruh, seandainya Kementerian Agama diberikan kepada Sofyan, ia akan sanggup mengerjakannya dengan cukup baik.

Halaman
1234

Berita Terkini