Jurnalisme Warga

Menyantap Kepiting Raksasa di Aceh Singkil

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HERMAN RN,  Dosen FKIP USK, Fasilitator FAMe, dan alumnus Dokarim Writing School, melaporkan dari Ketapang Indah, Aceh Singkil

Boleh berbagi?” tanya Pak Edi.

Saya berikan capit kepiting yang sebelah lagi kepada Pak Kadis.

Setelah mempraktikkan cara mengetuk cangkang capit kepiting seperti yang saya lakukan, Pak Kadis pun terlihat sangat menikmati daging tersebut.

Hal yang membuat kepiting raksasa ini lezat karena cara masak dan bumbunya.

Ditambah lagi lokasi restoran yang kami singgahi tepat di pinggir laut.

Di bawah tempat duduk pengunjung, riak laut menjadi musik pengantar makan siang.

Beberapa ikan terlihat menari- nari di antara buih yang muncul dari pecahan ombak pada tiang restoran tempat kami duduk.

Tiang-tiang itu penuh dengan tiram.

Orang Singkil tak memakannya seperti kita di Banda Aceh atau Aceh Besar.

Tak lama berselang, tiba Dyah Erti Idawati, istri Gubenur Aceh, Nova Iriansyah.

Dyah tiba beserta rombongannya dari BKMT Aceh.

Mereka duduk tepat di meja sebelah saya.

Tak mau ketinggalan, Dyah pun mencoba mengupas cangkang kepiting raksasa di depannya.

Kelezatan kepiting rebus hasil masakan restoran di wilayah Anak Laut itu semakin memukau.

Ibu-ibu yang turut serta dalam rombongan Bu Gubernur turut melahap kepiting yang tersedia.

Halaman
1234

Berita Terkini