Para tim tidak tahu kejadian tersebut karena JE menggerogotinya sekitar pukul 01.00 - 02.00 WIB tengah malam, saat semuanya sedang terlelap tidur.
Para Petinggi SPI Diduga Bela JE, Korban Diminta Memaafkan
Korban mengaku pernah bercerita ke ketua yayasan terhadap pelecehan yang dialaminya selama kurun waktu tersebut.
Mirisnya lagi, di tahun 2020 korban sempat bercerita sambil nangis-nangis ke ketua yayasan.
Namun apa yang didapat?
Bahkan para pembina di sekolah tersebut, katanya, pernah memerintahkan tim IT untuk naik lantai 4 menghapus CCTV bukti rekaman JE sebelum melancarkan aksi.
Baca juga: Paman Rudapaksa Keponakan Selama 6 Tahun, Lakukan Ini Bila Hasratnya Tak Dipenuhi
Korban mengaku kecewa besar karena kasus yang harusnya diberi perlindungan, malah diminta agar diselesaikan secara kekeluargaan.
"Punten, mohon maaf. Kita sudah melakukan itu berulang-ulang. Bahkan adik kelas saya itu dipojokin (saat mengaku dilecehkan JE)," ungkap korban.
"Emang koko pernah ngapain kamu? Nggak kan, koko gak pernah ngelakuin itu ke kamu," ucap korban lagi menirukan JE.
Akhirnya korban yang sempat ingin menyelesaikan kasus itu, secara internal pun merasa terpojokan.
Pada akhirnya korban secara terpaksa mengaku tidak pernah dilecehkan oleh JE di depan para pimpinan sekolah tersebut.
Baca juga: Khadafi, Anak Muda Asal Lhokseumawe Bos Bisatopup Beromzet Rp 20 Miliar Per Bulan, Begini Kisahnya
Pernah Ingin Keluar, Ditahan Pimpinan karena Dalih Khilaf
Tahun 2016 lalu, ia mengaku sempat ingin keluar dari sekolah tersebut karena merasa sangat berat memikul beban ini sebagai korban.
Pernah sekali korban sudah kemas-kemas barang tinggal angkat koper dari sana.
Namun ditahan sekaligus dibujuk rayu oleh direktur tingginya agar jangan keluar dari sekolah tersebut.