Mantan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) itu mengingatkan kepada para siswa Modal Bangsa, agar jangan sampai mental seseorang itu rusak akibat prilaku bullying.
Terlebih, lanjut dia, saat ini terjadi fenomena cyber bullying.
Dimana, perilaku bully tidak lagi dilakukan secara tatap muka, melainkan melalui perantara media sosial seperti instagram, WhatsApp dan sebagainya.
"Perlu ada pemahaman-pemahaman kepada para siswa agar tak terjadi bully cyber ini.
Karena ketika di media sosial mengejek atau menghina seseorang, apa yang pernah anda katakan tidak akan pernah hilang dan akan terus terekam.
Untuk mencegah bully itu satu hal yang harus ditekankan ialah kita jangan jauh dari agama," imbuhnya.
Sementara untuk mengajak siswa menghindari narkoba, Kepada BNN Aceh, Brigjen Pol.
Heru Pranoto yang diwakili, Plt Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Aceh, Suharmansyah mengatakan, fenomena saat ini di Indonesia, kerap ditemukan kasus anak-anak usia remaja menjual narkotika jenis sabu.
Alasannya pun, hampir sama yakni untuk mencari pekerjaan.
"Anak usia sekolah juga kerap ditemukan menjual sabu.
Ini menjadi perhatian kita," kata Suharmansyah.
Terlebih lanjut dia, sat ini Aceh berapa di peringkat enam sebagai daerah di Indonesia dengan tingkat penyalahgunaan narkotika.
Apalagi, Aceh juga menjadi daerah rawan pintu masuk narkoba.
"Terakhir kasus besar yang berhasil diungkap yakni, polisi berhasil mengungkap 2,7 ton sabu di salah satu daerah di Aceh," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan data 2019-2020, sebanyak 234 kawasan di Aceh masuk dalam kawasan rawan narkoba.
"Cara terbaik untuk menghindari dari paparan narkoba ialah, lingkungan yang positif.
Dan menjauhi bahan haram tersebut.
Sebab dia merusak masa depan generasi bangsa," pungkasnya. (i)
Baca juga: Sekda Tinjau Vaksinasi di SMA Mosa dan Dayah
Baca juga: SMA Mosa Proritas Pengembangan Sarana