TAKENGON - Puluhan mahasiswa mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Rabu (31/8/2022).
Dalam aksi tersebut, massa menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena akan menyusahkan masyarakat.
Amatan Tribungayo.com, puluhan mahasiswa awalnya berkumpul di halaman Gedung Olah Seni (Gos) Takengon pada pukul 9.30 WIB.
Lalu massa melakukan longmarch dari halaman Gos Takengon menuju tugu simpang lima Takengon.
Di Tugu Simpang Lima, mereka melakukan orasi dari perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ikut dalam aksi tersebut.
“Hidup mahasiswa! Kami dari aliansi mahasiswa dan masyarakat menolak kenaikan harga BBM,” teriak peserta aksi Diki Mahrezeki.
Setelah melakukan orasi, puluhan mahasiswa itu kembali melakukan perjalanan menuju Gedung DPRK Aceh Tengah dikawal oleh puluhan petugas dari kepolisian.
Tiba di Gedung DPRK, mereka langsung masuk dan menemui sejumlah Anggota DPRK Aceh Tengah di ruang sidang.
Baca juga: Polisi Amankan SPBU di Pijay Jelang Kenaikan BBM Subsidi, Antrean Kendaraan Cukup Padat
Baca juga: Jelang Kenaikan Harga BBM Subsidi, Antrean Kendaraan ‘Mengular’ di SPBU Sabang
Salah satu peserta aksi penolakan harga BBM, Hendri, bekerja sebagai penarik becak angkat bicara di Gedung DPRK Aceh Tengah.
Ia menyatakan bahwa para penarik becak gelisah dengan adanya isu kenaikan harga BBM.
“Tolong pikirkan kami Pak, minyak Pertalite pun susah didapat untuk saat ini,” ucapnya di hadapan Anggota DPRK Aceh Tengah.
Pihaknya merasa kebingungan.
Pasalnya, BBM bersubsidi jenis pertalite secara aturan hanya bisa dibeli oleh masyarakat kelas ekonom menengah ke bawah.
“Tapi, hal yang terjadi di lapangan orang kaya pun bisa membeli pertalite,” katanya.
DALAM aksi tersebut, mahasiswa juga mengungkapkan dugaan adanya mafia minyak yang bermain selama ini.
Diduga, mereka bermain dengan cara merakit tangki dan membawa jerigen ke SPBU.
Hal ini disampaikan Ali Umar, peserta aksi, yang meminta pihak kepolisian segera mengusut kasus ini.
“Harus dikawal oleh pihak kepolisian, pertalite ada di Pertamini tapi susah di dapat di Pertamina,” jelas Umar.
Menanggapi hal itu, Kasatreskrim Polres Aceh Tengah Iptu Ibrahim mengatakan bahwa, pihaknya akan menindak tegas pihak yang sengaja menimbun BBM.
“Mohon bantu kami, sampaikan kepada saya kalau ada anggota kami yang dapat fee akan kita tegur,” jelasnya.
Iptu Ibrahim menerangkan akan mengawal prose pendistribusian BBM jenis pertalite di Aceh Tengah.
Jika ada yang mengetahui aksi ilegal ini, harap segera melapor ke Polres Aceh Tengah.
“Keamanan pelapor kita jamin.
Kita akan tindak tegas mafia minyak,” tegasnya. (rd)
Baca juga: BLT BBM Mulai Disalurkan via PT Pos
Baca juga: Harga Baru BBM Sudah di Tangan Jokowi, Antrian Membludak di SPBU