Begitu pula pada saat pasca persalinan baik secara normal atau sesar, peran suami sangat penting dalam mendukung penyembuhan luka, menyusui dan tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun psikologis.
Dukungan psikologis, kedekatan dan keintiman emosional si ayah dengan ibu akan mempengaruhi jumlah dan kualitas ASI.
Semakin banyak jumlah dan semakin bagus kualitas ASI akan semakin baik untuk bayinya.
Jika sang ibu mengalami stres dan gangguan psikologis terlebih lagi KDRT seperti halnya yang dialami Lesti, hal ini berisiko terjadinya gangguan produksi ASI, menurunnya kualitas ASI hingga berpengaruh terhadap tumbuh kembang fisik dan emosional bayi.
"Terlebih lagi KDRT akan menyebabkan gangguan produksi ASI dan kualitasnya. Efek negatif dari KDRT juga sangat buruk untuk tumbuh kembang fisik dan emosional bayi. Bahkan jangka panjangnya bisa sampai berefek stunting pada bayinya," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)