SERAMBINEWS.COM - Kerusuhan yang terjadi usail laga pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) kemarin telah memakan korban jiwa dalam jumlah yang tak sedikit.
Dalam insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, tempat diselenggarakannya pertandingan sepakbola antara dua klub tersebut, sebanyak 129 orang tewas.
Mereka yang tewas terdiri dari suporter Arema Malang atau Aremania, termasuk dua personel Kepolisian yang saat itu bertugas menjaga keamanan pertandingan.
Selain menelan korban jiwa, tragedi tersebut juga mengakibatkan ratusan korban mengalami luka.
Dilaporkan, saat ini sebanyak 180 korban harus menjalani perawatan dan penyembuhan di rumah sakit.
Peristiwa yang memakan korban jiwa ini dipicu oleh tembakan gas air mata oleh aparat kepolisian saat menghalau ribuan suporter yang menerobos masuk ke dalam lapangan setelah laga usai.
Baca juga: Update Terbaru Jumlah Korban Meninggal Menjadi 174 Orang Seusai Laga Arema Vs Persebaya
Baca juga: Kisah Suami Istri Tewas Saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya, Sang Anak Usia 11 Tahun Selamat
Kerusuhan dalam pertandingan Liga 1 ini terjadi diduga karena suporter Arema FC tak terima dengan kekalahan skuad Singo sebagai tuan rumah.
Setelah laga ditutup dengan skor 2-3 atas Arema, para suporter berlarian memasuki lapangan hingga berusaha memasuki ruang ganti untuk mengejar pemain.
Kerusuhan itu pun semakin tak terkendali meski petugas keamanan sudah berusaha menghimbau Aremania untuk kembali ke tribun.
AKibat tindakan suporter yang dinilai mulai anarkis, para petugas pun kemudian terpaksa melakukan tembakan gas air mata ke arah massa.
Tembakan gas air mata ini pun membuat ratusan suporter berjatuhan lantaran diduga kehabisan oksigen akibat berdesakan.
"Para supoter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," kata Nico dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi.
Lalu, apa yang membuat para suporter yang terkena efek gas air mata bisa mengalami sesak napas?
Apa dampak kesehatan lain jika terpapar gas air mata?
Kandungan Gas Air Mata
Gas air mata adalah senyawa kimia yang jamak digunakan untuk mengendalikan kerusuhan.
Baca juga: Pernyataan Lengkap Jokowi soal Tragedi Arema vs Persebaya: Duka Mendalam, Minta Liga 1 Dihentikan
Efek gas air mata saat seseorang terpapar zat ini bisa berdampak pada mata, kulit, saluran pernapasan, dan organ lain; tergantung paparan zat ini. Untuk diketahui, gas air mata sebenarnya bukan gas.
Dilansir Kompas.com dari Healthline, senjata ini sebenarnya bubuk bertekanan yang bisa menciptakan kabut seperti gas saat digunakan.
Kandungan gas air mata bisa berupa bahan kimia 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS), dibenzoxazepine (gas CR gas), chloroacetophenone (gas CN), atau oleoresin capsicum yang biasanya digunakan dalam semprotan merica.
Efek gas air mata bagi kesehatan
Ada beberapa efek yang ditimbulkan akibat terpapar gas air mata.
Melansir Surya Malang, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah SKep Ns Mkep menjelaskan, paparan bahan kimia yang terkandung dalam gas air mata secara langsung dapat menyebabkan iritasi pada mata, sistem pernapasan hingga kulit.
"Senyawa CS ini biasanya diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa.
Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang dapat menyebabkan rasa nyeri, ketika gas air mata terpapar di kulit terutama pada bagian wajah dan mata akan menimbulkan rasa perih dan pedih," urainya dikutip dari Surya Malang, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: 129 Orang Tewas Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya, Jokowi Perintahkan Kapolri Investigasi Menyeluruh
Selain itu mengalami beberapa nyeri gas air mata dapat juga menimbulkan rasa gatal pada kulit, panas, dan penglihatan kabur.
Gejala lainnya yaitu terkait dengan pernapasan dapat dialami, seperti sulit bernapas, batuk, mual dan muntah.
Sementara itu, menurut data Healthline sebagaimana dikutip dari Kompas.com, paparan gas air mata tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan mental.
Lebih rinci, berikut penjelasan mengenai efek gas air mata selengkapnya..
- Gangguan pada mata
Sesaat setelah terpapar gas air mata, dampaknya bisa membuat mata berair, gatal, panas seperti terbakar, tidak bisa melihat untuk sementara, pandangan kabur.
Paparan gas air mata dari jarak dekat bisa menyebabkan efek jangka panjang berupa pendarahan mata, kerusakan mata, katarak, erosi kornea, sampai kebutaan.
- Gangguan pernapasan
Efek gas air mata juga bisa menimbulkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Saat menghirup kabut gas ini, orang bisa tersedak, hidung dan tenggorokan terasa panas dan gatal, sesak napas, batuk-batuk, mual dan muntah, atau diare.
Orang dengan riwayat gangguan pernapasan berisiko mengalami gagal napas.
Dalam kasus yang parah seperti paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau di ruang tertutup dalam jangka waktu lama, dampak gas air mata bisa menyebabkan kematian.
Baca juga: Minta Diusut Tuntas, Airlangga Sampaikan Duka Mendalam Atas Tragedi Seusai Laga Arema vs Persebaya
- Gangguan pada kulit
Paparan gas air mata pada area kulit yang terbuka bisa menyebabkan iritasi dan rasa sakit.
Untuk kasus yang parah, iritasi bisa berlangsung selama berhari-hari dengan gejala gatal, kulit ruam kemerahan, melepuh, atau mengalami luka bakar.
- Gangguan kesehatan mental
Dampak gas air mata tak hanya pada kesehatan fisik, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan menyal.
Beberapa orang yang terkena paparan gas air mata dalam situasi penuh tekanan atau berulang bisa mengalami gangguan stres pasca-trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
Saat mengingat atau mengalami peristiwa traumatis ini, orang tersebut detak jantung dan tekanan darahnya bisa melonjak. Kondisi ini bisa berbahaya pada orang yang punya riwayat penyakit jantung karena memicu serangan jantung.
Baca juga: Mengejutkan Dunia, Media Asing Jadikan Headline Ratusan Orang Meninggal di Laga Arema Vs Persebaya
Untuk diketahui, efek gas air mata di atas tergantung tempat paparan di ruang tertutup atau terbuka, konsentrasi zat yang digunakan, jarak Anda dengan gas air mata yang dilepaskan, kondisi situasi saat zat dilepaskan, dan riwayat kesehatan secara keseluruhan.
Yang harus dilakukan saat terpapar gas air mata
Dede Nasrullah mengatakan, tindakan pertama yang bisa dilakukan saat terkena paparan gas air mata yaitu membasuh dengan air bersih.
"Yang bisa kita lakukan pertama ketika terkena gas air mata siram dengan air bersih yang mengalir karena air ini dapat menurunkan konsentrasi senyawa CS dalam formulasi," ujar Dede.
Kedua, tutup dengan rapat hidung, mata dan mulut bisa dengan menggunakan masker untuk meminimalisir terhirupnya gas tersebut.
Baca juga: Akmal Marhali: Aturan FIFA Larang Gas Air Mata Untuk Pengamanan Pertandingan Sepakbola
Ketiga segera ganti pakaian yang sudah terkontaminasi dan jangan sampai terkena/menyentuh anggota tubuh.
"Keempat segera menjauh dari area yang terdampak gas air mata. Dan terakhir carilah pertolongan medis, jika masih ada efek akibat gas air mata 20 menit setelahnya atau jika mengalami sesak segera minta pertolongan medis," pungkasnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
UPDATE INFORMASI LAINNYA DI SINI
IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS