Bustami menambahkan, sebagai lembaga anti rasuah, KPK tentu punya data ilmiah untuk menggambarkan betapa pentingnya peran keluarga dalam pemberantasan korupsi.
“Hal itu nanti akan dijelaskan lebih lanjut oleh pimpinan KPK. Saya hanya perlu menegaskan bahwa Bimtek seperti ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk menyadarkan kita semua, agar setiap keluarga harus peduli terhadap langkah-langkah pencegahan korupsi,” kata Sekda.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Peran serta Masyarakat KPK RI, Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi menegaskan, selain dukungan dan pemahaman keluarga tentang pentingnya menjauhi prilaku korupsi, kokohnya iman seseorang menjadi senjata ampuh menangkal korupsi.
“Integritas penting, namun hal tersebut hanya sekedar perkataan. Hanya kokohnya iman para pejabat yang mampu menghindarkan kita dari prilaku korup,” ujar Kumbul.
Baca juga: Sengkarut Dana Desa, Ratusan Keuchik Curhat ke Pj Bupati Aceh Singkil, dari BLT hingga Bimtek
Kumbul mengungkapkan, kegiatan Bimtek ini akan diselenggarakan di seluruh Indonesia.
“Aceh merupakan daerah tingkat provinsi kesembilan. Kegiatan ini akan terus berlangsung di seluruh Indonesia,” sebutnya.
“Kesadaran keluarga menjadi elemen penting bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Jika keluarga pejabat telah paham pentingnya menjauhi prilaku korup, maka anak-anaknya juga akan memiliki pemahaman sejak dini,” tandasnya.
“Dengan demikian, akan terbentuk kelompok masyarakat yang sadar dan anti terhadap prilaku korup. Hal ini juga penting untuk mempersiapkan generasi Indonesia emas di tahun 2045, menjadi generasi yang anti korupsi,” kata Kumbul.
Baca juga: Haji Uma Laporkan Bimtek Luar Daerah Kuras Dana Desa ke Menkeu dan BPKP, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Untuk diketahui bersama, kegiatan Bimtek KPK tersebut diikuti oleh seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh beserta istri serta sejumlah perwakilan Forkopimda Aceh.(*)