SERAMBINEWS.COM - Merantau, adalah pilihan sebagian orang untuk mengubah nasib.
Merantau ini memang pilihan dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang ingin bersahabat dengan dunia luar.
Banyak orang meraih kesuksesan setelah memilih berhijrah dari tempat asalnya, baik itu karena keinginan, atau karena tidak ada pilihan.
Muhammad Nazar Abdullah, adalah contoh satu diantara pemuda perantau dan sukses di negara orang lain.
Berasal dari Gampong Ceurih Kupula, Aree Delima, Pidie, saat ini dirinya telah meraih Permanent Resident Australia.
Baca juga: Kiat Raih Permanent Resident Australia - Satu Jam Bersama Diaspora
Rabu (12/10/2022) dalam program Satu Jam Bersama Diaspora dengan tema "Kiat Raih Permanent Resident" dipandu Syamsul Azman, dirinya menjelaskan apa saja yang diperoleh ketika memiliki Permanent Resident di negara Kangguru.
Nazar telah menetap di Aceh selama 13 tahun, kepulangan kali ini ke Aceh merupakan kepulangan pertama setelah tiga tahun tidak mengunjungi keluarga, karena diberlakukan lock down semenjak Covid-19 melanda dunia.
"Ini merupakan kepulangan saya setelah tiga tahun tidak pulang karena Covid-19 lalu," katanya.
"Saat ini, untuk keluar masuk Australia sudah tidak seketat dulu, bahkan di tempat umum tidak diwajibkan lagi memakai masker, hanya dianjurkan saja," tambahnya.
Baca juga: Suka Duka dan Tantangan Putra Aceh Menjadi Peneliti di Paris - Satu Jam Bersama Diaspora
Awal Mula ke Australia
Sebelum memutuskan ke Australia, Nazar sempat menjadi tenaga honorer di MIN Gampong Aree dan MAN Delima Pidie.
Pada tahun 2009, Pemerintah melakukan pengangkatan terhadap pekerja honorer untuk menjadi ASN, Nazar termasuk salah satu yang terpilih menjadi abdi negara.
Namun, tahun 2009 pula, setelah menikah dengan Maisura warga Pulo Tunong Pidie, Nazar juga meraih Permanent Resident Australia.
Mendapatkan legalitas di Australia, juga berkaitan setelah pernikahan Nazar dengan Maisura yang sebelum menikah telah lama menetap di Australia.
Memiliki dua pilihan, antara menjadi abdi negara atau ikut istri ke Australia, sempat membuat Nazar bimbang.