Berita Aceh Timur

Gajah Betina di Aceh Timur Ini Bernasib Tragis, Tak Sengaja Makan Pupuk dan Racun di Gubuk Warga

Penulis: Seni Hendri
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Serba Jadi, Iptu Hendra Sukmana, SH mengamati seekor gajah betina (elephas maximus sumateranus) ditemukan mati di areal perkebunan masyarakat di Dusun Rukun Makmur, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Jumat (14/10/2022) sore.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Satu ekor gajah betina (elephas maximus sumateranus) ditemukan mati di areal perkebunan masyarakat di Dusun Rukun Makmur, Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Jumat (14/10/2022) sore.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, selanjutnya pada Sabtu (15/10/2022), Kapolsek Serba Jadi, Iptu Hendra Sukmana, SH bersama anggotanya, dan personel Koramil Peunaron, petugas Forum Konservasi Leuser (FKL), WCS, dan perangkat Desa Sri Mulya, melakukan pengecekan bangkai gajah betina tersebut.

Sesampainya di TKP, tim gabungan menemukan kondisi gubuk milik warga bernama Ruslan, dalam kondisi rusak.

Berbagai jenis tanaman di sekitar gubuk milik warga itu juga dirusak kawanan gajah liar tersebut.

Setelah memasang police line pada gubuk tersebut, kemudian tim gabungan bergerak menuju lokasi tempat ditemukannya bangkai gajah betina yang telah mati.

Jarak lokasi bangkai gajah betina dengan gubuk warga tersebut sekitar 150 meter.

Baca juga: Warga Translok Mamprei Tiro Kesulitan Air Bersih Hingga Diganggu Gajah

Dari hasil pengecekan, Kapolsek Serba Jadi, Iptu Hendra Sukmana, SH menduga penyebab kematian gajah itu diduga karena memakan pupuk dan racun yang ada di dalam gubuk milik Ruslan.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Rianto, Shut dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com mengatakan, setelah mendapatkan informasi perihal ditemukannya seekor gajah liar mati di Aceh Timur, pihaknya langsung bergerak dari Banda Aceh ke Aceh Timur.

Selanjutnya, pada Sabtu (15/10/2022), tim dokter dari BKSDA Aceh, bersama Kapolsek Serba Jadi, petugas Koramil Peunaron, petugas FKL, WCS, dan perangkat Desa Sri Mulya, kembali melakukan pengecekan bangkai gajah betina tersebut.

Kepala BKSDA Aceh, Agus Rianto mengatakan, dari hasil olah TKP tidak ditemukan benda tajam atau alat yang diduga penyebab kematian gajah.

Gajah betina tersebut diperkirakan sudah mati sejak 2-3 hari lalu.

Kondisi gajah yang ditemukan mati itu dalam posisi terbaring pada sisi sebelah kanan.

Baca juga: Kawanan Gajah Liar Rusak Padi dan Tanaman Siap Panen di Pidie Jaya, Camat Harap BKSDA Usir Hewan Ini

Bangkai gajah itu juga telah mengalami pembengkakan pada bagian perut, serta lidahnya membiru, pembengkakan hati, serta terdapat pendarahan di bagian lambung dan usus.

Kepala BKSDA Aceh menerangkan, berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan secara makroskopis, dugaan sementara penyebab kematian gajah liar itu akibat mengonsumsi bahan pupuk dan racun yang terdapat di dalam gubuk warga yang telah dirusak kawanan gajah.

Halaman
12

Berita Terkini