"Kalau sekarang itu untuk size 50 ekor dibeli Rp 49 ribu. Sementara ongkos produksi kita per kilonya itu Rp 60 ribu. Ini jauh sekali turunnya," ungkapnya.
Baca juga: Harga Udang Vaname Terus Merosot, Petani Tambak Terancam Gulung Tikar
Dirinya meminta, adanya peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Sebab, jika dibandingkan dengan perbedaan harga jual di Pulau Jawa seperti Surabaya, masih relatif stabil.
Dimana untuk ukuran 20 ekor dibeli dari petani Rp 95 ribu per Kg.
Berbanding terbalik dengan harga beli udang dari petani tambak di Aceh.
Dimana untuk ukuran 20 ekor dibeli Rp 81 ribu.
"Kalau dulu size segitu dibeli dari kita sampai Rp 100 ribu bahkan lebih. Sekarang jauh sekali turunnya," ujarnya.
Menurutnya, terjadi monopoli harga yang dilakukan oleh agen di Medan.
Karena hal tersebut pula, ia meminta pemerintah untuk ambil bagian mengatasi permasalahan harga beli udang dari para petani.
Pihaknya tidak meminta bantuan modal.
Sebab, para petani tambak itu dapat berdiri sendiri.
Namun, para petani memerlukan adanya perlindungan dari pemerintah.
Pasalnya, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu dapat membuka lapangan kerja bagi anak Aceh.
Saat inipun, para petani tambak budidaya udang vaname di Aceh sudah mulai melakukan panen dadakan.
Sebab jika di lanjut, cosh operasional per hari dengan pemasukan sudah minus.