Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman mengatakan, bahwa udang tersebut produk ekspor yang paling besar ialah China dan Amerika.
Saat ini sendiri kata dia, Amerika sedang mengalami resesi dan mengurangi jumlah barang impor yang masuk ke wilayahnya.
"Kemudian untuk China, mereka sudah mulai bangkit lagi kasus Covid-19. Jadi mereka menutup diri terhadap pasar dari luar. Mungkin ini dugaan kita, penyebab harga udang itu turun," kata Aliman.
Soal perbandingan harga antara pulau Sumatera dan Jawa, Aliman mengatakan, Pulau Sumatera sendiri merupakan salah satu wilayah yang banyak memproduksi budidaya udang vaname.
Terutama Lampung dan Aceh, yang merupakan salah satu sentra udang nasional.
Untuk udang dari Aceh sendiri lanjut dia, banyak diekspor melalui pengusaha yang ada di Sumatera Utara.
Saat ini, gudang-gudangnya saat ini sudah full (penuh).
Demi mencegah para petani itu 'gulung tikar', kedepannya pihaknya berupaya di Aceh agar cold storage udang.
Pihaknya berusaha, agar ada investor yang ingin membangun cold storage di Aceh.
"Karena saat ini belum ada cold storage khusus udang di Aceh. Ini menjadi harapan kita kedepannya agar di Aceh dibangun gudang serupa," pungkasnya. (*)
Baca juga: VIDEO - Budidaya Udang Vaname, Miswardi Raih Keuntungan Hingga 200 Juta Per 4 Bulan