"Dua-duanya adalah kegiatan event nasional yang mendunia. Ini harus dirawat, harus dikembangkan. Intinya itu dulu," kata Rizal.
Menurutnya, jangan dikontradiktifkan karena dua gelaran ini merupakan aktivitas ekonomi yang bisa menumbuhkan sektor wisata yang mestinya didukung semua pihak.
"Saya tidak ingin mengontrakan," ucap Rizal.
Baca juga: KPK Tegaskan Tetap Usut Kasus Formula E
Dampak Ekonomi Formula E
Indef menghitung dampak langsung dan tidak langsung secara ekonomi dari Formula E dan Moto GP Mandalika.
Hasilnya, dari modal yang dikeluarkan Rp 594 miliar, dampak langsung ekonomi dari Formula E mulai dari pembelian tiket, transaksi pengunjung dan sebagainya mencapai total Rp Rp 597 miliar.
Sedangkan dampak ekonomi tidak langsungnya Formula E terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 2,1 triliun.
"Total dampak ekonomi langsung dan tidak langsung untuk Formula E itu Rp 2,6 trliun," ungkap Rizal.
"Artinya begini, benefit (keuntungan) satu rupiah yang dikeluarkan investasinya, mendapatkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 3,5 kali," jelasnya.
Baca juga: Tak Terpengaruh Deklarasi Capres, KPK Tegaskan Penyelidikan Dugaan Korupsi Formula E Jalan Terus
Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika
Sementara hitung-hitungan dampak ekonomi MotoGP Mandalika, dari Rp 2,7 triliun modal yang dikeluarkan, dampak langsungnya sekitar Rp 3,9 triliun.
Selanjutnya dampak ekonomi tidak langsung MotoGP Mandalika terhadap pertumbuhan ekonomi berada di kisaran Rp 1,2 triliun.
"Jadi total keuntungan ekonominya Rp 5,1 triliun dari modal Rp 2,7 triliun, sekitar dua kali lipat," jelas Rizal.
"Tapi saya tidak ingin membandingkan, dua-duanya adalah justru mendongkrak ekonomi kita dan meningkatkan sektor pariwisata kita," tutupnya.
Anies Blak-Blakan soal Formula E, Invisible Hand hingga Dugaan Politisasi di KPK