SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Serangan rudal menghantam truk tanker dan senjata di sepanjang perbatasan dengan Irak pada Selasa (8/11/2022) malam.
Serangan itu menargetkan milisi yang didukung Iran, sehingga korban berjatuhan, kata aktivis oposisi Suriah, Rabu (9/11/2022).
Menurut dua petugas paramiliter di Irak, beberapa dari mereka yang tewas dalam serangan itu warga negara Iran.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik serangan itu.
Militer AS telah melakukan serangan semacam itu di masa lalu.
Serangan itu, tak lama sebelum tengah malam, menghantam truk tanker yang membawa bahan bakar dan truk lain pembawa senjata untuk milisi di timur Deir Ezzor.
Baca juga: Jet Tempur Suriah Bombardir Kamp Penampungan Keluarga Telantar di Idlib, Sembilan Orang Tewas
Badan Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris, pemantau perang oposisi mengatakan 14 orang, kebanyakan dari mereka anggota milisi Iran tewas dalam serangan itu.
Deir Ezzor 24, sebuah kolektif aktivis, melaporkan tiga serangan udara yang menargetkan milisi yang didukung Iran di kota perbatasan Suriah, Boukamal dan daerah sekitarnya.
Tidak ada kata segera tentang korban.
Sebelumnya, anggota kelompok paramiliter Irak yang beroperasi di daerah itu mengatakan serangan udara terhadap konvoi bahan bakar melintasi perbatasan Irak ke Suriah menewaskan 10 orang.
Serangan itu menghantam konvoi sekitar 15 truk yang menyeberang ke Suriah dekat kota Al-Qaim, kata dua petugas paramiliter kepada The Associated Press (AP), Rabu (9/11/2022).
Tidak jelas dari mana konvoi itu berasal, tetapi para petugas mengatakan beberapa dari mereka yang tewas adalah warga negara Iran.
Baca juga: Utusan Sekjen PBB Nilai Rakyat Suriah Masih Menderita, Kekerasan Terus Berlanjut
Layanan berbahasa Inggris televisi pemerintah Iran, Press TV, Rabu (9/11/2022) pagi melaporkan ada serangan terhadap konvoi truk bahan bakar dari Irak ke Suriah di perbatasan Al-Qaim.
Press TV mengklaim konvoi itu membawa minyak Iran ke Lebanon melalui Suriah.
Pejabat Iran tidak memberikan rincian korban.
TV pemerintah Iran mengklaim serangan konvoi itu diperingatkan oleh pesawat tak berawak dan helikopter AS.
Dikatakan konvoi itu termasuk 22 truk tanker dan menambahkan serangan itu terjadi setelah delapan truk menyeberang ke Suriah.
Iran merupakan pendukung utama Presiden Suriah Bashar Assad.
Baca juga: Ratusan Pengungsi Suriah Kembali ke Negaranya, Lebanon Sebut Secara Sukarela
Bahkan, telah mengirim ribuan pejuang yang didukung Iran untuk membantu pasukan Suriah selama 11 tahun perang saudara di negara itu.
Baik pemerintah Teheran dan Assad juga bersekutu dengan kelompok militan Lebanon Hizbullah, yang telah berjuang bersama pasukan Assad dalam perang.
Pada Agustus 2022, militer AS melakukan serangan udara di Deir Ezzor yang menargetkan milisi yang didukung Iran.
Pentagon mengatakan serangan itu sebagai pesan kepada milisi yang didukung Iran dan Teheran yang menargetkan pasukan AS awal bulan itu dan beberapa kali dalam setahun terakhir.
Pada saat itu, Observatory dan Deir Ezzor 24 mengatakan serangan udara AS menargetkan Kamp Ayash.
Dijalankan oleh kelompok Fatimiyoun yang terdiri dari pejuang Syiah dari Afghanistan.
Baca juga: Kelompok HAM Tuduh Turki Paksa Ribuan Pengungsi Suriah Kembali ke Negaranya
Observatorium melaporkan setidaknya enam militan Suriah dan asing tewas, sementara Deir Ezzor 24 melaporkan 10 kematian.(*)