Kita sependapat dengan mereka bahwa kasus robohnya RSR Takengon itu terindikasinya adanya ketidakberesan.
Dan, karenanya, meski yang roboh hanya sebagian dari bangunan RSR itu, tapi kita mengkhawatirkan kualitas keseluruhan bangunan tersebut.
Oleh sebab itulah, pengusutan kasusnya harus menyeluruh dan pada semua aspek, terutama untuk menjamin keselamatan para pasien nantinya.
Kita juga berharap, momentum robohnya RSR Takengon juga harus menyadarkan pihak-pihak pengawas termasuk DPRA untuk juga mengevaluasi fisik atau konstruksi empat RSR lainnya yang dibangun di Langsa, Bireuen, Meulaboh, dan Tapaktuan.
Ini penting, mengingat spesifikasi teknis RSR itu ada kemungkinan sama.
Makanya, kualitas konstruksinya harus diawasi jangan sampai diselewengkan.
Juga, jangan sampai masyarakat mengkhawatirkan kelayakan fasilitas publik.
Nah?!
Baca juga: DPRA Akan Minta Keterangan Dinkes Terkait Kasus Roboh Rumah Sakit Regional Takengon
Baca juga: RS Regional Aceh Tengah Roboh sebelum Berfungsi, MaTA Desak Kejati Usut Potensi Korupsi