Van Heutsz tidak asing dengan Aceh,karena ia terlibat dalam eskpedisi penyerangan Belanda ke Aceh sebagai bawahan biasa pada tahun 1873.
Karier militernya mananjak cepat, karena ia memang prajurit profesional yang menjalani pendidikan sekolah militer terkenal di Breda.
Baca juga: Aceh dan Kepemimpinan Militer (V) - Alaiddin Riayat Syah, Sulaiman Agung, dan Laksamana Kortuglu
Dalam tempo empat belas tahun perang Aceh ia telah mengalami pengalaman yang cukup banyak.
Pada tahun 1887, ia diangkat menjadi kepala staf tentara Belanda di Aceh.
Ketika ia menjadi Gubernur Militer Aceh, atas anjuran Jaksa Mohammad Syarif asal Minangkabau, bersama dengan Snouck Hurgroje ia membentuk pasukan komando elit Korps Marechaussee, yang kemudian dikenal dengan nama marsose.
Ini adalah pasukan dengan unit kecil, mempunyai mobilitas tinggi, senjata canggih pada masanya, dan menempatkan “imajinasi mentalnya” seperti lawan yang mereka hadapi-pejuang Aceh.
Berbeda dari strategi perang sebelumnya yang bersifat pasif, strategi yang lebih menekankan pada benteng dan lini konsentrasi daerah yang dikuasai pasukan, komando marsose dilatih untuk mencari dan mengejar lawan.
Itu artinya mereka harus siap dengan berbagai konsekwensi yang harus dihadapi.
Disamping bangsa Belanda, serdadu marsose umumnya adalah tentara bayaran dari berbagai bangsa seperti Perancis, Swiss, Belgia, dan Afrika, berikut dengan pribumi Hindia Belanda- Ambon, Manado, Jawa, Sunda, Bali, Bugis.
Baca juga: Aceh dan Kepemimpinan Militer (VI) - Sultan Al Mukammil, "Repertoar Raja Boneka”
Ditemui juga juga ada beberapa orang Nias dan Timor.
Walaupun sukar untuk menggolongkan Van Heutsz sebagai manusia akademik, ia adalah seorang jenderal pemikir.
Ia sering menulis opini di media tentang apa yang dijalaninya, terutama observasi tentang perang Aceh.
Ia jemu melihat perang panjang yang tak pernah selesai.
Ia mempunyai banyak kesamaan cara berpikir dengan Anthropolog Snouck Hurgronje tentang cara menangani Aceh, walaupun pada beberapa bagian, terutama pada bagian akhir karir Van Heutsz, mereka berbeda.
Garis besar strategi perang Aceh yang dirancang Van Heutsz bersama dengan Snock Hurgronje berlandaskan pada satu prinsip.