Pemilu 2024

Bacaleg PNA Harus Elektabilitas Tinggi, Irwandi Buka Pendaftaran Bakal Caleg DPRA dan DPRK

Editor: bakri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANDA ACEH - Dalam rangka menghadapi Pemilu 2024, Partai Nanggroe Aceh (PNA) secara resmi membuka pendaftaran bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPRA dan DPRK.

Ada beberapa syarat yang ditetapkan partai lokal dengan nomor urut 18 ini, salah satunya bacaleg harus memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP PNA, Irwandi Yusuf dalam konferensi pers di Hotel Hermes Palace, Kamis (19/1/2023).

Hadir dalam kegiatan itu Sekjen Miswar Fuady dan sejumlah pengurus pusat dan pengurus wilayah partai berwarna jingga tersebut.

Ini adalah kali pertama Irwandi Yusuf tampil langsung di hadapan media seusai bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 25 Oktober 2022.

"Partai Nanggroe Aceh membuka secara resmi pendaftaran bakal calon legislatif baik DPRA dan DPRK," kata Irwandi.

"Pendaftaran dimulai dari hari ini (kemarin-red) hingga 18 April 2023," sambung mantan gubernur Aceh ini.

Untuk menjadi bacaleg PNA, setiap orang yang ingin mendaftar harus melengkapi syarat-syarat umum yang sudah ditetapkan oleh aturan.

Selain syarat umum, PNA juga menetapkan beberapa syarat khusus dengan harapan caleg-caleg yang maju nantinya memiliki kans terpilih.

Baca juga: Diisukan Masuk PNA dan Mencalonkan DPR RI, Steffy Burase Istri Irwandi: To Many Hoax

Baca juga: PNA Hasil KLB Tolak Wacana Pemilu Proporsional Tertutup, Tiyong: Biarlah Rakyat yang Menentukan 

Seperti memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan survei, orang yang selama ini bekerja untuk masyarakat dan pekerjaannya diketahui oleh publik.

Syarat-syarat ini ditetapkan agar PNA bisa meraih target maksimal pada Pemilu mendatang.

"Khusus untuk PNA, tapi partai lain juga begitu, (syaratnya) orang yang mampu dan elektabilitasnya tinggi.

Dimana kita tahu elektabilitasnya, bisa dari survei.

Dan kemudian orang yang bekerja selama ini untuk masyarakat dan bisa mempublikasikan pekerjaannya," sebut Irwandi.

Dengan dibukanya pendaftaran ini, Irwandi mengajak putra putri terbaik Aceh untuk bergabung dengan PNA untuk menjadi bacaleg DPRA maupun DPRK.

Berkas pendaftaran bacaleg DPRA bisa diantar langsung ke Kantor DPP PNA di kawasan Lambhuk, Banda Aceh.

Sedangkan berkas pendaftaran bacaleg DPRK diantar ke kantor DPW PNA masing-masing.

Dalam penerimaan berkas, PNA telah membentuk tim seleksi yang berasal dari kalangan akademisi, profesional, dan perwakilan perempuan dari PNA yang tidak mencalonkan diri sebagai caleg.

Untuk tingkat pusat berjumlah 5 orang, sedangkan wilayah berjumlah 3 orang.

Tim ini bertugas untuk melakukan fit and proper test terkait loyalitas, elektabiltas, kapasitas, dan konstitusi.

Setelah proses seleksi selesai, PNA juga mewajibkan seluruh bakal calon DPRA dan DPRK untuk menandatangan pakta integritas yang akan mengikat anggota legislatif terpilih dengan calon anggota legislatif yang tidak terpilih dan dengan struktur PNA yang ada di masing-masing daerah pemilihannya.

Baca juga: Irwandi Yusuf Targetkan PNA Raih 15 Kursi DPRA pada Pemilu 2024

"Pakta integritas dimaksudkan untuk menghindari perlakukan anggota legislatif terpilih kepada calon anggota legislatif yang tidak terpilih dan dengan struktur PNA di masing-masing daerah pemilihannya," demikian Irwandi.

Target 15 Kursi DPRA

Ketua Umum DPP PNA Irwandi Yusuf dalam kesempatan itu juga menyampaikan target partainya pada Pemilu 2024.

Ia bisa menyebutkan target yang dicapai pada Pemilu nanti yaitu 15 kursi DPRA.

"Kita pasang target yang tidak terlalu tinggi tidak terlalu rendah seperti sebelumnya.

Kita pasang target 15 kursi di DPRA

Agar kalau kita mencalonkan gubernur Aceh tidak perlu koalisi dengan partai lain," katanya.

Sementara untuk target DPRK, Irwandi tidak menyebutkan angka pasti.

Ia hanya berharap PNA kabupaten/kota bisa meraih pimpinan di masing-masing DPRK.

"Untuk DPRK tidak bisa kita samaratakan.

Minimal dapat posisi pimpinan atau wakil pimpinan (DPRK)," ujarnya.

Ia mengaku tidak bisa memberi target secara umum untuk DPRK se-Aceh karena masing-masing daerah memiliki target sendiri sesuai dengan kondisi politik setempat.

"Saya agak bingung karena saat saya maju gubernur di wilayah tengah ramai pilih saya, tapi saat pileg tidak ada kursi," ucap dia. (mas)

Baca juga: Mundur dari Pengurus PNA, Darwati A Gani Kini Maju Jadi Balon DPD RI

Baca juga: PAW Anggota DPRK Pidie Jaya dari PNA, Fakhrurrazi Gantikan Ustaz Am

Berita Terkini