SERAMBINEWS.COM - Ahli geofisika Turki menyebutkan, gempa yang mengguncang negara tersebut setara dengan ledakan 300 bom atom secara bersamaan.
Hal itu diketahui usai daya rusak gempa tersebut setidaknya menghancurkan 12 kota yang ada di Turki dan Suriah menewaskan lebih dari 8.700 orang.
"Gempa ini sama merusaknya dengan ledakan 300 bom atom secara bersamaan," kata Ahli geofisika Turki, Ovgun Ahmet Ercan sebagaimana dikutip Serambinews.com dari Eva.vn, Rabu (8/2/2023).
Dilaporkan setiap 20 bangunan yang runtuh, hanya ada satu penyelamat.
Minimnya jumlah penyelamat membuat para korban berpacu dengan waktu untuk hidup dan mendapat pertolongan.
Baca juga: Pemerintah Aceh Bergegas Galang Dana, Ingat Jasa Turki saat Gempa dan Tsunami Aceh
Terlebih gempa Turki menutup tiga bandara utama di wilayah tersebut dan mempersulit pengiriman bantuan vital.
"Tujuh anggota keluarga saya masih terbaring di bawah reruntuhan," kata Muhittin Orakci, korban selamat di Kota Diyarbakir, Turki.
Sementara warga di wilayah Kahramanmaras Turki menyampaikan kalau pihaknya sudah terbiasa dengan gempa susulan, namun tidak pernah mengalami bencana separah ini.
"Kami pikir itu adalah kiamat," kata Melisa Salman, warga Kahramanmaras Turki.
Baca juga: Kisah Wajah Ayah Mirip Putri Tetangga, Diam-Diam Tes DNA dan Hasilnya Bikin Kaget
Nasib Mahasiswa Aceh di Pusat Gempa Turki
Ketua İkatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT), Muhammad Akbar Angkasa menyampaikan ada dua mahasiswa asal Aceh di Kahramanmaraş yang jadi pusat gempa Turki.
Mereka merupakan dua orang dari total lebih kurang 130 masyarakat Aceh yang ada di seluruh Turki.
Dua orang mahasiswa Aceh yang berada di wilayah pusat gempa Turki itu sempat mengungsi pasca-gempa dahsyat kemarin.