Wanita Korea Selatan Sering Jadi Korban Penipuan Asmara, Begini Fakta dan Datanya

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI -Sebuah studi menyebutkan kalau ternyata wanita di Korea Selatan (Korsel) sering jadi korban penipuan asmara, begini fakta dan datanya.

SERAMBINEWS.COM - Sebuah studi menyebutkan kalau ternyata wanita di Korea Selatan sering jadi korban penipuan asmara, begini fakta dan datanya.

Dilansir Serambinews.com dari Korea Herald, Selasa (30/5/2023) bahwa sebagian besar dari mereka yang menjadi korban penipuan berkedok asmara berusia milenial ke bawah.

Hal itu terungkap berdasarkan studi yang dilakukan Korea University, sebuah kampus berbasis di Seoul.

Analisis laporan kejahatan yang diajukan peneliti ke Badan Kepolisian Nasional terhitung antara Januari dan Juni 2022 lalu.

Baca juga: Terbuai Rayuan Travel Murah, Gadis Ini jadi Korban Penipuan hingga Setengah Miliar

Baca juga: Akal-akalan Guru Ngaji Rudapaksa Santriwatinya Sampai Hamil, Bilang Supaya Pintar dan Berkah

Hasilnya menunjukkan 71,4 persen korban dari total 280 kejahatan yang dikategorikan sebagai penipuan berkedok asmara dan dialami perempuan.

Hal itu menurut studi “Current status of romance scams and countermeasures” oleh peneliti dari The University’s School of Cybersecurity.

Berdasarkan usia sebanyak 52,1 persen korban berusia 20-an dan 35,4 persen berusia 30-an.

"Mereka yang berusia 30-an atau lebih muda, generasi yang terbiasa dengan kehidupan online, relatif lebih terbiasa bersosialisasi secara online, dan lebih rentan menjadi target penipuan asmara," tulis para peneliti.

 

 

Sebanyak 55,4 persen atau lebih dari setengah kasus penipuan itu berupa pertukaran mata uang asing.

Kemudian diikuti oleh pembayaran melalui penyelidikan proxy dan mata uang kripto, masing-masing sebesar 37,1 persen dan 7,5 persen.

Baca juga: Wanita Ini Selingkuh Saat Suami Kerja hingga Punya 2 Anak dari Pria Lain, Terungkap Saat Tes DNA

Baca juga: Suami Mandul, Istri Main Sama Pria Lain Sampai Punya Anak, Ketahuan Pas Keceplosan ke Mertua

Selanjutnya para scammer paling sering menghubungi korbannya melalui Instagram, 27,7 persen, diikuti oleh aplikasi kencan Wippy dan Tinder masing-masing 14 persen dan 7 persen.

Jumlah akumulasi kerugian dari penipuan asmara pada paruh pertama tahun 2022 sebesar 3,77 miliar won atau setara Rp 42,8 miliar.

Angka tersebut lebih besar dibanding jumlah sepanjang tahun 2021 sebesar 2,07 miliar won atau setara Rp 23,5 miliar berdasarkan data dari Badan Intelijen Nasional.

Halaman
1234

Berita Terkini