Stunting

UUI Teken MoU dengan BKKBN Terkait Program Pencegahan Stunting di Aceh

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menjalin kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh yang dituangkankan dalam Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua institusi di aula rapat UUI, Jumat (4/8/2023).

SERAMBINEWS.COM - Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menjalin kerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh yang dituangkankan dalam Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua institusi di aula rapat UUI, Jumat (4/8/2023).

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Husni Thamrin SE MM mengatakan pihaknya kini tengah fokus mengatasi isu stunting yang banyak terjadi di Aceh, selain dari beberapa program lain yang juga menjadi fokus BKKBN.

Oleh karena itu, Husni mengatakan pihaknya perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi salah satunya UUI yang memang memiliki bidang keilmuan terkait persoalan kesehatan sehingga dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan lebih cepat dan tepat.

Warek III Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Drs Alfian Ibrahim MS berbicara dalam forum penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UUI dan BKKBN Aceh di aula rapat UUI, Jumat (4/8/2023). (SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBI INDONESIA)

“Untuk permasalahan stunting ini kita butuh para akademisi dari perguruan tinggi untuk mencari solusi permasalahannya, sedangkan kami dari pihak institusi mungkin hanya tahu soal sasarannya dan intervensi apa yang dapat kami lakukan,” kata Husni usai penandatanganan MoU.

Baca juga: Universitas Ubudiyah Indonesia Lepas 134 Mahasiswa KKN di 7 Desa di Pidie

Sementara itu, Rektor UUI Prof Adjunct DR Marniati MKes mengatakan pihaknya menyatakan apresiasi dan terbuka untuk berkontribusi memberi solusi pencegahan terkait masalah stunting dan kesehatan masyarakat lainnya di Aceh.

“Pihak perguruan tinggi pastinya memiliki peran yang besar saat ikut menangani program-porgram yang terjalin dalam MoU ini. Ini juga merupakan salah satu langkah mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” katanya.

Marniati menyebutkan bahwa seorang dosen juga adalah seorang peneliti yang banyak melakukan riset.

Sehingga, hasil riset tersebut nanti akan menjadi rekomendasi kepada para pihak untuk dapat mengambil kebijakan atas dasar kajian akademis yang telah dilakukan para akademisi.

Baca juga: Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia dan Presiden OUM Berkunjung ke Kantor Serambi Indonesia

“Dan selanjutnya pun riset inilah yang akan kita jadikan sebagai satu pengabdian kita kepada masyarakat dan juga kepada negara. Terkait dengan pendidikan kita juga sering mengedukasi para mahasiswa karena permasalahan stunting ini harus dicegah sejak usia remaja, sehingga nanti pada saatnya mereka yakni para remaja perempuan menikah dan hamil, dapat mengurangi resiko anak lahir stunting,” jelasnya.

Marniati juga menegaskan UUI sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Aceh berperan penting dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.

Sehingga kerja sama yang terjalin dengan BKKBN dapat menjadikan satu ruang yang memberi dampak besar.

"Bukan hanya untuk UUI dan BKKBN, tetapi juga seluruh rakyat Aceh, bahkan Indonesia," Marniati.(*)

Baca juga: Sebut Pose Jilat Es Krim Mirip Konten Pornografi, Tiktokers Oklin Fia Diancam Petisi Penistaan Agama

Baca juga: Orang Tua Murid yang Ketapel Guru SMA Hingga Buta Ditahan Polisi, Pelaku Minta Maaf dan Menangis

Berita Terkini