"Saya memulainya dulu di pembibitan (lele), nggak berani (langsung) pembesaran karena modal cukup besar," kenang Gustavian.
"Saya belum berani terjun ke sebuah bisnis besar kalau belum menguasai," tambahnya.
Baca juga: Omzet Rp 2,5 Miliar Sehari dari Jual Panci, Begini Kisah Yoyok Rubiantono dan Jualan Onlinenya
Setelah mengamati orang-orang yang sudah terjun di usaha budidaya lele, ia akhirnya memulai survei konstruksi untuk kolam yang tepat, langsung dari tukang kolamnya.
Menurut pemuda asal Kediri tersebut, mendirikan bangunan kolam menggunakan tukang kolam, akan berbeda dengan tukang bangunan pada umumnya, harus benar-benar diperhitungkan kekuatan kolam tersebut agar bisa ditempati bibit lele dalam jangka waktu yang lama.
"Kalau untuk teknisnya, saya itu dulu otodidak, kalau ada problem, saya lari ke guru saya. Belajar sendiri," ungkap Gustavian.
Untuk modal, tidak minta orang tua. Justru ia diberikan sertifikat rumah agar uangnya bisa diputarkan lagi ke bisnis tersebut.
Selama merintis, ia terus belajar terkait pembibitan kepada para pakar atau pemandu pembibitan yang lebih senior.
Namun dari awalnya hanya pembibitan, kini Gustavian pindah ke pembesaran lele akibat pernah menghadapi kondisi banjir bibit.
Ia sempat bingung mengarahkan bibit lelenya ke mana karena kebanjiran dan pengepul sudah menolak, sedangkan bibit sudah semakin besar dan mulai bisa dikonsumsi.
"Akhirnya saya memutuskan ok ini sudah ada sedikit modal tambahan untuk membangun tempat pembesaran," kata Gustavian.
Baca juga: Kisah Jusuf Hamka, Bos Tol Senilai Rp 15,5 Triliun, Dulu Pernah Ngasong dan Ingin Jadi Tukang Parkir
Keputusan membangun tempat pembesaran lele dilakukannya pada pertengahan 2022 secara perlahan-lahan.
"Untuk pembibitan sekarang ada 10 kolam. Kalau pembesaran sekarang 14 kolam," ungkap Gustavian.
"Populasinya (pembibitan) satu kolam itu sekitar 30.000, sebenarnya ada banyak cuma hanya saja di perjalanan pasti ada yang mati, makanya kita ambil rata-rata," tambahnya.
Sementara untuk pembesaran, ada sekitar 23.000 bibit dalam satu kolam.
"Itu kan satu kolamnya menghasilkan 1,7 - 2 ton," ungkap Gustavian.