6. Budi Antoni Aljufri (DPR RI)
Maju melalui Partai Nasdem, Dapil Sulawesi Selatan II, Nomor Urut 9. Budi merupakan mantan napi kasus suap penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Empat Lawang.
7. Al Amin Nasution (DPR RI)
Maju melalui Partai PDIP, Dapil Jawa Tengah VII, Nomor Urut 4. Al Amin merupkan mantan napi yang menerima suap dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Azirwan untuk memuluskan proses alih fungsi hutan lindung di Kabupaten Bintan.
8. Rokhmin Dahuri (DPR RI)
Maju melalui Partai PDIP, Dapil Jawa Barat VIII, Nomor Urut 1. Rokhmin merupakan mantan napi korupsi dana nonbujeter Kementerian Kelautan dan Perikanan.
9. Eep Hidayat (DPR RI)
Maju melalui Partai Nasdem, Dapil Jawa Barat IX, Nomor Urut 1. Eep Hidayat merupakan mantan napi kasus korupsi Biaya Pungut Pajak Bumi dan Bangunan (BP PBB) Kabupaten Subang tahun 2005-2008.
10. Patrice Rio Capella (DPD RI)
Dapil Bengkulu, nomor urut 10. Ia menjadi mantan napi yang menerima gratifikasi dalam proses penanganan perkara bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah BUMD di Sumatera Utara oleh Kejaksaan.
Baca juga: Pegiat Pemilu Sebut Ada 4 Isu Krusial yang Menjadi Perhatian Publik Pasca Pengumuman DCS
11. Dody Rondonuwu (DPD RI)
Dapil Kalimantan Timur, nomor urut 7. Ia merupakan mantan napi korupsi dana asuransi 25 orang anggota DPRD Kota Bontang periode 2000-2004 (saat itu dia masih menjadi anggota DPRD Kota Bontang)
12. Emir Moeis (DPD RI)
Dapil Kalimantan Timur, nomor urut 8. Emir merupakan mantan napi kasus suap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tarahan, Lampung, pada tahun 2004.
13. Irman Gusman (DPD RI)