NasDem Ungkap PKS Belum Setujui Cak Imim Jadi Cawapres Anies Baswedan, Singgung Hal Ini
SERAMBINEWS.COM – Partai NasDem mengungkapkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menyetujui Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Sejauh ini, PKS baru hanya menyetujui dan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (6/9/2023) siang, usai menerima kunjungan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dan rombongan.
Dalam pertemuan tentang rapat pemenangan Anis-Cak Imin tersebut, tidak terlihat jajaran petinggi PKS yang hadir.
“Mengenai PKS, sedianya dari kemarin kami (sudah) berkoordinasi. Kami awalnya mendapat kepastian bahwa Sekjend PKS akan bersama kita pada hari ini,” katanya, dikutip dari tayangan youtube Kompas TV.
Baca juga: Respons Hasil Polling Online, Sekwil PKB Aceh Sebut Anies-Cak Imin Bukan Sekedar Politisi
Terkait sikap PKS tersebut, Ahmad Ali mengatakan bahwa PKS sejauh ini masih mendukung dan tetap mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
Pernyataan sikap itu ditegaskan dalam konferensi pers PKS usai deklarasi Anies-Cak Imin pada Sabtu (2/9/2023) lalu.
“Beberapa jam setelah deklarasi, PKS telah mengumumkan pak Anies Baswedan sebagai calon presidennya,” katanya.
“Mengenai cawapres, akan dibicarakan pada mekanisme Partai Keadilan Sejahtera. Tentunya sangat menghormati,”
“dan kami sangat berharap sekali bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama PKS akan memutuskan Cak Imin sebagai calon wakil presiden,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, PKS menyatakan masih mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres meskipun bakal didampingi oleh Muhaimin Iskandar maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Cak Imin: Bukan Saya Mengkudeta Gus Dur, Tapi Saya Dikudeta, Yenny Wahid: Kok Klaim Sebaliknya?
Namun, keputusan untuk memberikan dukungan pada Anies-Cak Imin mesti dirapatkan oleh Majelis Syuro PKS.
Juru Bicara PKS M Kholid pun menyatakan belum ada arahan dari pimpinan PKS terkait kapan majelis syuro membahas sikap politiknya apakah tetap bertahan atau hengkang dari KPP.
“Belum bisa dipastikan. Menunggu arahan pimpinan. Kami belum dapat arahan untuk waktunya kapan,” kata Kholid.