Terkait alasan menambah AR (Ngoh Wan) di belakang namanya, ia menjelaskan, hal itu untuk memudahkan calon pemilihnya mengenali dirinya.
Sebab selama ini, ujarnya, ia lebih dikenal dengan nama sapaan akrabnya, yaitu Ngoh Wan.
"Selama ini kalau di kampung, Saya lebih familiar dengan panggilan Ngoh. Di keluarga saya dipanggil Cut Ngoh, karena anak tengah. Sama orang-orang kampung kemudian melebar, ada yang panggil Ngoh, ada yang panggil Ngoh Wan," jelasnya.
Baca juga: Lima Bacaleg Ubah Nama, Pengadilan Negeri Gelar Sidang di Kantor KIP Banda Aceh
Nama panggilan itulah yang kemudian digunakan Munawar di belakang nama aslinya.
"Saya terinspirasi dari itu, daripada nanti ada calon pemilih yang tidak tau nama asli Saya, makanya ditambah Ngoh Wan, jadi Munawar AR (Ngoh Wan)," sambungnya.
Selain Munawar, ada beberapa sosok lain yang juga menambah nama alias atau nama panggilan akrab untuk disematkan di nama asli mereka.
Hal itu juga dilakukan untuk kepentingan Pemilu.
"Dari PKB sendiri ada beberapa," sebutnya.
Sosok lainnya yang ikut menambah nama untuk kepentingan Pemilu 2024 ialah anggota DPD RI H. Sudirman alias Haji Uma.
Hal itu diungkapkan oleh Staf Ahli Haji Uma, Muhammad Daud.
"Haji uma juga ada penambahan nama, dari sebelumnya Sudirman menjadi H. Sudirman Haji Uma," ungkap Muhammad Daud saat dihubungi Serambinews.com, Selasa (19/9/2023).
Daud mengatakan, perubahan nama itu dilakukan Haji Uma sebelum masa pendaftaran sebagai bakal calon anggota DPD RI di KIP Kab/Kota.
Adapun tujuan Haji Uma menambahkan nama sapaan akrab di belakang nama aslinya itu ialah untuk mempermudah proses verifikasi faktual dukungan bakal calon.
"Saat verifikasi tidak ada foto calon, yang ada hanya nama bakal calon. Sebagian pendukung tidak kenal kepada Sudirman," jelas Daud.
Namun berbeda dengan yang lainnya, nama baru Haji Uma itu tak hanya digunakan untuk kepentingan Pemilu 2024.