Tujuan itu akan diusahakan untuk dicapai melalui tiga tahapan perang.
Gallant menyebut operasi militer Israel di Gaza bertujuan untuk mengakhiri tanggung jawab Israel atas daerah pendudukan tersebut.
Israel pun telah memblokade total Gaza yang berpenduduk 2,3 juta jiwa dan menciptakan krisis kemanusiaan di tengah gelombang serangan udara.
"Tahap ketiga akan memerlukan penghilangan tanggung jawab Israel atas kehidupan di Jalur Gaza dan pendirian suatu realitas keamanan baru bagi penduduk Israel," kata Gallant dikutip Al Jazeera, Jumat (20/10).
Kendati blokade total atau pengepungan baru dilakukan sejak 7 Oktober lalu, Israel telah memblokade Jalur Gaza secara ketat sejak Hamas merebut enklave tersebut pada 2007 silam.
Negara tetangga Gaza, Mesir secara umum mendukung blokade.
Sejak serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.400 orang pada 7 Oktober, Israel secara terus-menerus membombardir Jalur Gaza, menyerang rumah sakit, tempat ibadah, dan meratakan kompleks permukiman penduduk.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, per Sabtu (21/10), gempuran Israel telah menyebabkan 4.385 orang terbunuh dan sekitar 13.561 terluka.
Di antara korban jiwa, 1.756 masih anak-anak dan 967 perempuan.
Otoritas Gaza menyebut 70 persen korban bombardir Israel adalah anak-anak, perempuan, dan lanjut usia.
Baca juga: VIDEO Syifa Hadju Tuntut Kemerdekaan Palestina, Ikut Orasi di Depan Gedung PBB dan Kedubes AS
Baca juga: Hasil Lengkap Liga Italia: Inter Milan Geser AC Milan di Puncak, Napoli Bungkam Verona
Baca juga: Hasil UFC 294: Islam Makhachev Menang KO, 1 Tendangan Bikin Alexander Volkanovski Tak Selamat
Sudah tayang di Kompas.com: Israel Serang Masjid di Kamp Pengungsi Tepi Barat, Klaim Digunakan Milisi Hamas Jadi Pusat Komando