Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyarankan untuk memangkas perasaan benci dalam hati.
Ini dilakukan dengan merespons tindakan yang membuat kita benci dengan doa dan kebaikan.
Doa kepada Allah agar orang yang berbuat salah mendapat hidayah dan kebaikan merupakan tindakan yang penuh kebijaksanaan.
Menggantikan Dendam dengan Kebaikan
Buya Yahya menjelaskan konsep menggantikan dendam dengan kebaikan.
Kehebatan seseorang terlihat ketika kita mampu merespons perbuatan buruk dengan kebaikan.
Memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat salah bisa membantu mengatasi perasaan benci dan memulihkan hubungan.
Sensitivitas yang Bijak
Sensitivitas yang berlebihan dapat memicu perasaan benci tanpa alasan yang jelas.
Buya Yahya menegaskan pentingnya memiliki hati yang lapang dan tidak mudah tersinggung.
Terkadang, orang mungkin tidak bermaksud jahat, dan kita seharusnya tidak menjadikannya alasan untuk membenci.
Menghindari Hutang yang Tidak Dibayar
Dalam konteks hutang, Buya Yahya menjelaskan bahwa jika seseorang meminjam uang dan tidak membayarnya, itu bukanlah tindakan yang baik.
Namun, kita seharusnya tidak merespon dengan marah atau dendam.
Sebaliknya, kita dapat mencari cara yang baik untuk menyelesaikan hutang tersebut, seperti dengan jaminan atau kesepakatan yang jelas.
Pentingnya Jaminan dalam Hutang
Pentingnya jaminan dalam transaksi hutang ditekankan oleh Buya Yahya.
Jika seseorang tidak mau memberikan jaminan untuk hutang yang dia ajukan, itu bisa menjadi tanda bahwa dia tidak memiliki niat baik untuk membayar hutang tersebut.
Oleh karena itu, jaminan adalah hal yang penting dalam menjalani transaksi hutang.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)