"Ada di tubuh bagian atas, di otak, dan di dada," katanya.
IDF memaksa penduduk di lingkungan ad-Damj untuk meninggalkan rumah mereka di bawah todongan senjata.
Mengutip sumber keamanan dan sumber lokal, kantor berita Palestina, Wafa melaporkan bahwa IDF juga menyerbu jalanan di lingkungan tersebut.
IDF juga mengebom sebuah rumah menggunakan drone.
Dalam pernyataan bersama yang dibagikan kepada media Israel, Polisi Perbatasan, IDF, dan badan keamanan Shin Bet membenarkan tentara telah merenggut dua nyawa.
Keduanya, Muhammad Zubeidi dan Hussam Hanoun dilaporkan terlibat dalam perlawanan bersenjata.
Seorang juru bicara militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar lebih lanjut dari Al Jazeera.
Berdasarkan isi pernyataan tersebut, ada sedikitnya 17 warga Palestina lainnya yang ditangkap dalam penggerebekan di kamp Jenin.
Baca juga: Eskalasi Kekerasan di Tepi Barat Meningkat, Israel Membantai 8 Warga Palestina
Skala serangan yang mengejutkan
Koresponden Al Jazeera, Charles Startford melaporkan dari Jenin bahwa orang-orang mengaku terkejut dengan skala serangan terbaru terhadap kamp pengungsi.
Bahkan sejak perang Israel-Hamas pecah, kamp Jenin telah menjadi sasaran serangan Israel.
"Mereka (penduduk) menggambarkannya sebagai serangan terbesar sejak 7 Oktober," urainya.
Serangan pagi hari
Al Jazeera bertemu langsung dengan pemilik rumah yang diserang drone.
Ia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat.