Lokasi berdiamnya para pengungsi Rohingya ini telah di pasang garis polisi.
135 warga Rohingya tersebut juga telah diberi makan dan minum di area yang telah di lingkari garis polisi.
Salah seorang anggota keamanan, Zullfikar, mengatakan para pengungsi tiba kembali dikantor Gubernur Aceh sekitar 01:40.
“Mereka di tolak warga di Saree kemudian sekitar jam dua lewat mereka diantar lagi ke kantor Gubernur Aceh,”ujarnya.
Baca juga: Kwarda Aceh Sebut tak Pernah Diminta Persetujuan Terkait Pemindahan Etnis Rohingya ke Scout Camp
Laporan wartawan Serambinews.com di lokasi, Indra Wijaya mengatakan, UNHCR sejak tadi malam belum terlihat melakukan penanganan.
Sehingga 135 pengungsi yang terdampar sore kemarin kembali terkatung-katung tak tau akan diletakkan kemana.
Bahkan saat ini mereka kembali dipindahkan ke Taman Ratu Saifatuddin.
Beruntung ada inisiatif dari relawan rapi untuk melakukan penggalangan dana di depan kantor gubernur Aceh.
Uang donasi itu tak lain digunakan untuk membeli makanan bagi para etnis Rohingya tersebut.
Relawan RAPI Kota Banda Aceh, Fahrulrazi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap pengungsi tersebut sejak dini hari tadi.
Sebagai relawan, hal tersebut dilakukan tidak lain sebagai bentuk kemanusiaan.
Pasalnya, para etnis Rohingya sudah luntang-lantung sejak sore kemarin di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Mereka mendapat penolakan oleh warga setempat. Belum diketahui kenapa penolakan itu bisa terjadi.
Sehingga atas penolakan itu pula, para etnis Rohingya itu dinihari kembali diantar ke depan Kantor Gubernur Aceh.
Baca juga: Diberi Tenggat Waktu Seminggu, Pengungsi Rohingya Kini Diantar ke UPTD Rumoh Seujahtera Ladong
"Kantor kalau di Aceh ini nomor satu. Kita nggak tau lagi mau antar mereka kemana," kata Fahrul.