Uang imbalan yang K dapatkan dari orang-orang selalu diberikan kepada H karena mendiang sangat ingin membantu ekonomi keluarga.
“Wah aktif banget dia. Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” kata Haria.
“Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil. Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” lanjut Haria.
Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan bernama Juanda membenarkan bahwa hampir setiap hari K bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.
Juanda dan teman-temannya selalu menyarankan K agar segera pulang. Tetapi, almarhum enggan dan ingin bermain.
“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba K beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda.
Dalam satu kesempatan, K sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.
“Dia paling senang nonton Damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pingin jadi petugas Damkar,” pungkas Juanda.
Baca juga: Pembagian Telur Tahap Kesebelas Program Semesta Cegah Stunting
Baca juga: Update Gempa M 4,6 di Sukabumi dan Bogor, 347 Warga Terdampak, Sekolah dan Puluhan Rumah Rusak
Baca juga: Tahap Ketujuh, Serambi Kembali Salurkan Telur Donasi dari PT Telkom Indonesia
Kompas.com: Ayah yang Aniaya Anak hingga Tewas di Muara Baru Ternyata Pencandu Narkoba