Tapi hari ini ada indikasi pemerintah mau menempatkan imigran gelap etnis Rohingya ke tempat tersebut.
“Karena itu saya hari ini mengajak semua masyarakat berbagai elemen dari masyarakat, mahasiswa dan lain-lain untuk berkumpul hari ini, kita harus mendesak Pemerintah Pusat dan daerah, bahwa masyarakat Aceh Utara menolak keberadaan UNHCR dan IOM,” katanya.
Masyarakat menolak pemerintah ataupun dari luar pemerintah yang ingin menampung imigran gelap.
“Hari ini kita selaku orang Aceh khususnya Aceh Utara, harus kompak terkait kasus-kasus Rohingya,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan pendemo lainnya, Beni Murdani.
“Kami mendesak kepada Pemerintah Pusat untuk memberikan pengawasan khusus di perbatasan perairan, terkhusus wilayah pesisir Aceh Utara,” katanya.
Pendemo juga meminta kepada pihak Kepolisian, untuk mengusut tuntas siapa dalang di balik masuknya imigran gelap etnis Rohingya.
“Kita mendesak Pj Bupati Aceh Utara, untuk mengutamakan dalam mengedepankan nilai kepentingan masyarakat lokal dengan memberikan kepedulian karena masih banyak masyarakat yang berhak harus kita bantu dengan kebutuhan ekonominya,” katanya.
“Kami juga menekankan kepada pemerintah daerah, agar Rohingya tidak direlokasikan ke lokasi penampungan yang ada di Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara,” katanya.
Tak lama berselang, kemudian sekira pukul 11.00 WIB Asisten III Bidang Administrasi Umum sekaligus Plh Sekda Aceh Utara, Drs H Adamy MPd, menjumpai massa.(*)
Baca juga: Kembali Geledah Barang Milik Rohingya di BMA Banda Aceh, Polisi Temukan 15 Ponsel