Pada hari Senin, tentara Israel menarik Unit 36 dari Jalur Gaza. Divisi ke-36 beroperasi di lingkungan Al-Zaytoun, Al-Shati, Shujaiya, dan Al-Rimal di Kota Gaza, di utara.
“Pengurangan intensitas dan aktivitas [tentara Israel] di Jalur Gaza dan penarikan pasukan [di Gaza] adalah sebuah kesalahan,” kata Menteri Israel Gideon Saar pada 16 Januari.
“Kita perlu memutuskan untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas. Kita juga perlu memutuskan bahwa perubahan pada situasi pertempuran didasarkan pada kemajuan dan pencapaian tujuan, bukan pada jadwal.”
Para pejabat militer Israel sebelumnya sempat sesumbar bahwa kehadiran Hamas di Gaza utara telah dibubarkan.
Namun, kelompok tersebut terus menghadapi tentara Israel di beberapa wilayah utara, sehingga sering melakukan penyergapan.
Roket juga terus terbang keluar dari utara Gaza, menargetkan permukiman dan Kibbutzim di sekitar Jalur Gaza. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa Israel terus-menerus mengklaim menargetkan infrastruktur militer Hamas.
“Dugaan pencapaian yang diumumkan musuh… merupakan ejekan bagi kami… akan tiba saatnya kami membuktikan klaim tersebut salah,” kata juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida pada 14 Januari.
Pasukan Israel juga menghadapi perlawanan sengit di selatan Gaza, tempat operasi militer kini terfokus. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 16 Januari kalau perang dapat berlangsung hingga tahun 2025.
Tel Aviv telah meningkatkan pemboman tanpa pandang bulu di beberapa wilayah Jalur Gaza, yang paling menonjol di kota selatan Khan Yunis.
Lusinan orang tewas dalam 24 jam terakhir ketika “pasukan Israel menargetkan rumah sakit, ambulans, dan sekolah tempat ribuan warga sipil berlindung,” lapor Al-Jazeera.
Baca juga: Terdapat 4 Warga Negara Asing dalam Rombongan BBTNGL yang Diadang Massa di Tenggulun
Baca juga: Cedera Mohamed Salah Ternyata Parah, Terpaksa Absen Empat Pekan, Balik ke Liverpool untuk Perawatan
Baca juga: 10 Tahun Cerai dengan Ben Kasyafani, Marshanda: Aku Nggak Ada Deadline Nikah Lagi
Tribunnews.com: Hamas Menang Lagi, Israel Tawarkan Jeda Perang Dua Bulan