Tanggapan UAS Diserbu Warganet Usai Dukung Anis-Muhaimin di Pilpres 2024: Memutuskan Berarti Siap

Penulis: Yeni Hardika
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan Ustaz Abdul Somad Soal Dirinya Dideportasi dari Singapura (Youtube HAI GUYS OFFICIAL) Senin (16/5/2022).

"Aku tidak bisa masuk Timor Leste, Swiss, Belanda, Inggris, Singapore. Sampai di Dili, aku distop, tidak bisa masuk. "Kenapa tidak kalian kasi kabar dari tadi, supaya aku tidak terbang dari Jakarta", kataku. "Kami baru dapat kabar sejam yang lalu pak", kata mereka. "Bapak teroris", tambahnya,".

"Aku naik pesawat yang membawaku dari Jakarta ke Dili. Tiba-tiba pramugari datang, "Mohon Bapak turun. Di pesawat ini ada presiden. Beliau tidak mau terbang satu pesawat dengan teroris". Aku turun, naik pesawat berikutnya," cerita UAS.

"Aku terbang sampai Zurich. Dua sahabatku masuk. Aku tertahan. Ku tanya sebabnya apa? Mereka perlihatkan print, mereka dapat kiriman dari Jakarta. Gambar aku diusir dari Amsterdam. Padahal aku belum pernah ke Belanda," lanjut UAS.

"Saat check-in di Kuala Lumpur menuju London. Maskapai penerbangan mengaku tidak bisa menerbangkanku ke London, karena tiba-tiba visa ku dibatalkan. Kalau aku tetap terbang, maskapai kena skor. Aku tidak bisa masuk Singapore, walau hanya untuk jalan-jalan," sambungnya.

Ustaz Abdul Somad memperlihatkan ruangan tempat dirinya ditahan di Imigrasi Singapura. (Instagram @ustadzabdulsomad_official) (Instagram @ustadzabdulsomad_official)

Selain peristiwa-peristiwa itu, UAS juga mengungkapkan hal lain yang menimpa dirinya bahkan ikut berpengaruh terhadap orang disekitarnya, yang diduga dampak dari dukungannya pada Pilpres 2019.

"Mahasiswa yang sudah dapat beasiswa S3 dibatalkan hanya karena tertangkap ada berfoto dengan aku," sebut UAS.

"Sejak 2019 aku tidak pernah Idul Fitri ke rumah sepupu-sepupuku yang ASN, aku khawatir mereka susah karena aku. Beberapa sahabat dekatku yang ASN, kujauhkan dari aku dengan caraku sendiri. Demi keselamatan mereka," pungkas UAS.

Sementara itu, Koordinator Tim UAS Aceh, Nazaruddin Yahya kepada Serambinews.com mengatakan, pernyataan UAS tersebut disampaikan untuk menanggapi serangan buzzer terhadapnya.

Ia mengungkapkan, selama ini banyak buzzer yang menyerang hingga menyudutkan dai asal Riau tersebut.

"Seakan-akan yang UAS dukung selalu kalah, menjatuhkan kredibilitas UAS," jelas salah satu pengurus Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) tersebut saat dihubungi Serambinews.com, Senin (19/2/2024).

"(Jadi) UAS menjelaskan biar masyarakat paham bagaimana positioning UAS dalam berdemokrasi. Masyarakat tidak termakan issue yang di mainkan oleh orang-orang yang tidak suka atau anti ulama," sambungnya.

Baca juga: UAS Apresiasi dan Ucapkan Selamat atas Pembangunan Pesantren QAHA Lhokseumawe

Ia pun berpesan kepada seluruh masyarakat khususnya di Aceh, agar bisa berpolitik secara bijak.

Menurutnya setiap orang memiliki hak demokrasi yang semestinya dihargai dan disikapi dengan bijak.

'Yang UAS tekankan adalah mari kita memilih pemimpin-pemimpin terbaik yang akan mewakili kita. Jangan money politik dan hindari praktek-praktek kecurangan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik," tutur Nazar.

"Mari kita saling menghargai hak masing-masing dalam menyikapi segala keputusan,"

"Setiap kita punya hak demokrasi dan itu sah. Masalah keberpihakan itu juga hak selama kita tidak saling memfitnah sesama anak bangsa," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkini