Perang Gaza

Netanyahu Sebut Negara Palestina akan Membahayakan Israel, Ingin Kontrol Penuh Gaza dan Tepi Barat

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. --- Tepi Barat berada di ambang ledakan perang baru dengan Israel saat kekerasan meningkat di sana.

Berbicara kepada donor Partai Demokrat di Washington, Biden mengatakan Netanyahu perlu mengubah pendekatannya.

“Saya pikir dia harus berubah, dan pemerintahan di Israel ini mempersulit dia untuk pindah,” kata Biden, menyebut pemerintahan Netanyahu sebagai “pemerintahan paling konservatif dalam sejarah Israel.”

“Kita harus berupaya menyatukan Israel dengan cara yang memberikan awal bagi opsi solusi dua negara,” tambahnya, mengakui bahwa Tel Aviv “tidak menginginkan” hal ini.

Washington mendapat kritik keras atas perannya dalam perang antara pasukan perlawanan Palestina dan Israel. Separuh warga AS tidak menyetujui pendekatan Biden terhadap perang.

Staf Gedung Putih juga menyuarakan perbedaan pendapat mengenai dukungan buta Washington terhadap Tel Aviv.

“Kita harus secara terbuka mengkritik pelanggaran Israel terhadap norma-norma internasional seperti kegagalan membatasi operasi ofensif hanya pada sasaran militer yang sah,” demikian bunyi memo perbedaan pendapat yang diperoleh POLITICO.

“Ketika Israel mendukung kekerasan pemukim dan perampasan tanah ilegal atau menggunakan kekuatan berlebihan terhadap warga Palestina, kita harus menyampaikan secara terbuka bahwa hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kita (AS) sehingga Israel tidak bertindak tanpa mendapat hukuman.”(*)

Berita Terkini