Wanita berusia 27 tahun itu sempat melaporkan kematian putra mereka kepada mantan suami akibat dilanda demam tinggi dan disertai kejang-kejang, sehingga korban Berly Ghaisan Rabbani meninggal dunia.
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Putri Riyani sempat merahasiakan putra kandungnya, Berly Ghaisan Rabbani, yang masih berusia lima tahun meninggal karena dibunuh kekasihnya AZ alias Ayi, pria berusia 22 tahun itu.
Wanita berusia 27 tahun itu sempat melaporkan kematian putra mereka kepada mantan suami akibat dilanda demam tinggi dan disertai kejang-kejang, sehingga korban Berly Ghaisan Rabbani meninggal dunia.
Padahal, meninggalnya korban akibat dianiaya secara sadis oleh tersangka AZ alias Ayi, warga Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat itu.
“Kasus tersebut terungkap dengan sebenarnya setelah tim kita dari Sat Reskrim melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap tersangka dan saksi (ibu korban),” kata Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana melalui Kasat Reskrim Iptu Fachmi Suciandi kepada wartawan, Jumat (23/2/2024).
Peristiwa sadis tersebut terkuak setelah ayah korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Aceh Barat, karena merasa curiga yang menyebabkan putranya meninggal dunia karena menyembunyikan lokasi penguburan anaknya.
Dari keterangan yang diperoleh pihak kepolisian, ibu kandung korban merahasiakan kematian anaknya itu lantaran permintaan dari tersangka.
Baca juga: Misteri Mayat Terlilit Kain dalam Kamar Hotel di Puncak Terungkap, Terkait Praktik Seks Menyimpang
“Korban Berly Ghaisan Rabbani meninggal dunia akibat penganiayaan berat oleh pelaku Ayi yang merupakan pacar korban pada Kamis, 10 Februari 2024 sekitar pukul 20.00 WIB di lokasi tempat pembuatan gorong-gorong di jalan Singgah Mata II Meulaboh,” jelasnya.
Sementara motif pembunuhan tersebut diduga demi kelancaran hubungan pelaku dengan ibu korban.
Korban yang masih bocah itu dianiaya dengan besi pemotong kawat besi atau tang kakak tua yang dimasukkan ke anus korban.
Korban awalnya juga dibanting serta ditonjok oleh pelaku di dagunya.
Dijelaskan, sebelum kejadian tersebut terungkap, ibu kandung korban pada 10 Februari lalu menghubungi mantan suaminya Adrimansyah melalui telepon selular.
Wanita ini mengabarkan bahwa anak mereka sudah meninggal akibat demam tinggi dan kejang-kejang.
Baca juga: Tertibkan PKL, Pemkab Nagan Raya Siagakan WH di Masjid Giok
Namun, wanita ini tak memberitahukan makam bocah tersebut.