"Melihat mushaf, melihat handphone, melihat dinding, pahalanya bukan dilihat kau baca Alquran di mana. Tapi yang dilihat adalah lafadz di mulut dan di hati," kata Ustad Abdul Somad.
Berikut penjelasan lengkap Ustad Abdul Somad mengenai pahala mengaji lewat Hp dengan membaca mushaf Alquran.
Baca juga: Jangan Salah! Ini Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan Sahih, Dibaca Sebelum atau Setelah Makan?
Lebih lanjut UAS menerangkan bagaimana pahala baca Alquran itu dilihat melalui mulut dan hati.
Melalui mulut, jelasnya, yang dilihat adalah lafal ucapan yang fasih, ada tahsil dan tajwid.
Sementara melalui hati, orang yang membaca Alquran itu ada keikhlasan.
"Mulut fasih, tahsil, tajwid. Hati Ikhlas. Walaupun kau baca di pelepah kurma," jelas Ustad Abdul Somad.
Maka dari itu, pahala yang didapat bukan dilihat di mana Alquran dibaca.
Tapi dilihat dari lafal ucapan yang keluar dari mulut, dan keikhlasan hatinya saat membaca.
Sebab, kata UAS, pada masa sahabat-sahabat Rasulullah SAW bahkan belum ada mushaf Alquran yang dicetak seperti pada zaman sekarang ini.
"Dulu Quran ditulis di pelepah kurma, di tulang unta, di batu lepes, ceper macem piring," kata UAS.
Baca juga: Bagaimana Hukum Keramas di Siang Hari saat Puasa Ramadhan? Apakah Membatalkan Puasa?
Baru belakangan, lanjutnya, kertas masuk ke kota Makkah.
"Jadi Quran ditulis di kertas, di batu lepes, di tulang unta, di pelepah kurma, yang dilihat bukan dibaca di mananya, tapi yang dilihat adalah pelafadzan mulut dan keihklasan hati," tegas UAS sekali lagi.
Dalam penjelasannya itu pula, UAS mengingatkan bahwa Alquran yang mahal juga bukan dilihat dari harganya.
Melainkan Alquran yang dibaca oleh pemiliknya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI