Kajian Kitab Kuning

Memahami Malam Lailatul Qadar, Malam yang Penuh Keberkahan Sampai Terbitnya Fajar

Editor: Agus Ramadhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewan Pembina DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman MHum.

*) Oleh: Tgk Alizar Usman MHum

Malam lailatul qadar merupakan malam yang sangat mulia karena pada malam ini Allah SWT menurunkan al-Qur’an. Pada malam ini juga penuh dengan kesejahteraan dan keselamatan sampai dengan terbit fajar. Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ(1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5) 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.(Q.S. al-Qadr: 1-5).

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di atas, beliau mengatakan,

قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَغَيْرُهُ: أَنْزَلَ اللَّهُ الْقُرْآنَ جُمْلَةً وَاحِدَةً مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ إِلَى بَيْتِ العِزّة مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ نَزَلَ مُفَصَّلًا بِحَسْبِ الْوَقَائِعِ فِي ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ سَنَةً على رسول الله صلى الله عليه وسلم. ثُمَّ قَالَ تَعَالَى مُعَظِّما لِشَأْنِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، الَّتِي اخْتَصَّهَا بِإِنْزَالِ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ فِيهَا، فَقَالَ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Ibnu Abbas dan lainnya mengatakan, Allah Ta’ala menurunkan al-Qur’an sekaligus secara utuh dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Kemudian menurunkan rinciannya kepada Rasulullah SAW sesuai dengan perkara-perkara yang terjadi selama dua puluh tiga tahun.

Kemudian Allah Ta’ala berfirman demi mengagungkan keadaan lailatul qadar yang dikhususkannya dengan diturunkan al-Qur’an yang mulia dengan firman_nya: “Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.(Tafsir Ibnu Katsir: VIII/441)

Sesuai dengan penjelasan Ibnu Abbas dan lainnya di atas, al-Qur’an diturun dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia terjadi pada malam lailatul qadar secara sekaligus dan utuh.

Kemudian baru diturun kepada Rasulullah SAW secara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan jawaban problematika umat selama dua puluh tiga tahun kerasulan Rasulullah SAW.

Keutamaan malam lailatul qadar

Keutamaannya antara lain:

1. Malam lebih baik dari seribu bulan lainnya sebagaimana dijelaskan dalam Surat al-Qadr di atas.

2. Dalam Surat al-Qadr di atas disebutkan turun Malaikat dan ruh pada malam lailatul qadar memberkan salam kesejahteraan atas orang-orang yang beriman.

Terjadi perbedaan pendapat apa yang dimaksud dengan ruh di sini: Pendapat pertama Jibril a.s.

Pendapat kedua: sekelompok malaikat. Pendapat ketiga : sekelompok makhluq langit yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan malaikat. (Syarah al-Shadri bi Zikri Lailatil Qadri, karya Waliuddin al-Iraqi.:50)

3. Malam maghfirah (keampunan dosa). Nabi SAW bersabda:

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذنبه.

Barangsiapa yang mendirikan malam lailatul qadar dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang sudah berlalu (H.R. Muslim)

Halaman
1234

Berita Terkini