Citizen Reporter

Menelusuri Jejak Dakwah Rasulullah di Taif

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IBNU SYAHRI RAMADHAN, Staf Humas dan Protokol Universitas Syiah Kuala, melaporkan dari Kota Taif, Arab Saudi

Lokasi Masjid Qantara tepat di tepi jalan raya dengan latar belakang bukit berbatuan. Gaya bangunan Masjid Qantara terinspirasi dari arsitektur Abbasiyah sehingga memberi kesan kuno pada masjid ini.

Setelah itu, saya menelusuri gang kecil yang berada di seberang jalan Masjid Qantara. Inilah jalan yang dulu dilalui Rasulullah saat terluka dan mencoba untuk mencari perlindungan.

Saat itu Rasulullah ditemani oleh Zaid bin Haritsah. Mereka kemudian berteduh di bawah pohon anggur milik Utbah dan Syaibah bin Rabiah.

Melihat kondisi Rasulullah yang terluka, Utbah dan Syaibah tergerak untuk memanggil budak nasraninya yang bernama Addas. Lalu Addas mengantarkan setangkai anggur untuk Rasulullah.

Rasulullah kemudian memakan anggur tersebut. Namun, sebelum itu, Rasulullah mengucapkan bismillahirrahman nirrahim. Ucapan basmallah Rasulullah itu terdengar oleh Addas.

 Ia lalu berkata, “Sesungguhnya ucapan ini tidak biasa diucapkan oleh penduduk negeri ini.”

Mendengar kalimat Addas tersebut, Rasulullah lalu bertanya. “Kamu berasal dari negeri mana? Dan apa agamamu?”

Addas menjawab, “Aku seorang Nasrani dari penduduk Ninawa (Nineveh).”

Rasulullah berkata lagi, “Dari negeri seorang pria saleh bernama Yunus bin Matta?”

Lalu Addas berkata, “Apa yang kamu ketahui tentang Yunus bin Matta?”

“Dia adalah saudaraku. Dia seorang nabi, demikian pula dengan diriku,” jawab Rasulullah.

Seketika itu pula Addas memutuskan dirinya untuk memeluk Islam. Addas pun melayani Rasulullah dengan sepenuh hati. Untuk mengenang peristiwa tersebut, masyarakat setempat kemudian mendirikan sebuah masjid yang dinamakan Masjid Addas. Lokasi masjid ini adalah titik pertama pertemuan Rasulullah dengan Addas.

Masjid Addas berada di sebuah gang kecil. Saya menulusuri gang kecil itu yang dinding gangnya berupa bebatuan yang tersusun rapi dan dilekatkan dengan tanah liat. Masjid ini berwarna putih dan bentuk bak kotak kecil. Saat ini masjid Addas telah menjadi salah satu destinasi yang banyak dikunjungi para peziarah jika datang ke Taif.

Selanjutnya, saya mengunjungi jejak dakwah Rasulullah lainnya di Kota Taif, yaitu Masjid Abdullah bin Abbas atau Masjid Ibnu Abbas yang dibangun tahun 592 Hijriah. Masjid ini berdiri tepat di samping makam Ibnu Abbas, yang merupakan sahabat sekaligus sepupu Rasulullah.

Ibnu Abbas juga dikenal sebagai sosok yang cerdas. Ia merupakan salah satu perawi hadis sahih terbanyak. Ketinggian ilmu Ibnu Abbas berbanding lurus dengan keluhuran akhlaknya.

Halaman
123

Berita Terkini